"Enam belas orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Banyak dari mereka dalam kondisi serius," kata juru bicara Ikhwanul, Ahmed Aref, kepada kantor berita AFP. Barikade polisi mencegah para jurnalis untuk mengakses daerah itu.
Sejumlah pengujuk rasa mengatakan bahwa para tentara dan polisi Mesir menggunakan senjata dan gas air mata untuk membubarkan aksi mereka di luar markas Garda Republik di Kairo. "Saya melihat dengan mata saya sendiri orang-orang yang mereka tembak," kata salah seorang pengunjuk rasa. Rekannya mengatakan, pasukan keamanan menembakkan peluru ke udara dan melemparkan beberapa granat gas air mata.
Hari Jumat di tempat yang sama, empat orang dari kelompok yang sama ditembak mati oleh tentara.
Ikhwanul Muslimin yang merupakan kelompok pendukung Mursi telah dimobilisasi secara massal di berbagai kawasan di Kairo dalam beberapa hari terakhir. Mereka bersumpah untuk membela Mursi yang digulingkan militer pada Rabu lalu setelah protes massa oposisi memintanya untuk turun dari kekuasaan.
Mursi adalah presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis, tetapi kekuasaannya hanya berlangsung satu tahun. Dia antara lain dianggap gagal memulihkan ekonomi Mesir dan membiarkan Ikhwanul Muslimin berusaha menguasai semua level birokrasi di negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.