Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Asiana Terbang Terlalu Lambat Sebelum Mendarat

Kompas.com - 08/07/2013, 07:44 WIB
SAN FRANCISCO, KOMPAS.com — Penyelidik kecelakaan udara Amerika mengatakan, pesawat penumpang jet Korea yang jatuh pada Sabtu (6/7) di bandara San Francisco tampaknya terbang terlalu lambat ketika mendekati landasan.

Ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) Deborah Hershman mengatakan kepada wartawan, Minggu, bahwa pilot pesawat Asiana Airlines itu berusaha membatalkan pendaratan hanya 1,5 detik sebelum pesawat jatuh.

Dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kedua alat perekam penerbangan telah ditemukan dalam reruntuhan pesawat Asiana Airlines yang mengangkut lebih dari 300 penumpang dan awak pesawat itu.

Kedua kotak hitam yang berisi data penerbangan pada saat-saat terakhir sebelum kecelakaan telah dibawa ke Washington untuk diperiksa oleh NTSB.

Kepala dinas pemadam kebakaran San Francisco mengatakan, 19 orang masih berada di rumah sakit, termasuk 6 orang yang berada dalam keadaan kritis.

Menurut juru bicara pesawat milik Korea Selatan itu, kedua penumpang yang tewas adalah anak perempuan China berumur 16 tahun.

Kedua korban adalah bagian dari kelompok 30 siswa China yang akan ikut perkemahan musim panas di Amerika. Kebanyakan penumpang pesawat Boeing 777 itu adalah warga China, Korea Selatan, dan Amerika.

Pesawat itu terbang dari Shanghai dan singgah di Seoul, sebelum melanjutkan penerbangan ke San Francisco. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua terbesar di Korea Selatan setelah Korean Air.

Menurut para saksi mata, ekor pesawat itu tampaknya menghantam landasan ketika mendarat, dan sebagian besar kabin penumpang habis terbakar setelah para penumpang berhasil keluar.

Kepala Asiana Airlines Yoon Young-doo mengatakan, ia yakin pesawat itu tidak mengalami gangguan mekanis apa pun pada saat kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com