Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Mesir: Mursi Ditahan sebagai Langkah Preventif

Kompas.com - 04/07/2013, 11:44 WIB
KAIRO, KOMPAS.COM — Militer Mesir menahan Presiden Muhammad Mursi yang telah digulingkan sebagai tindakan preventif, kata seorang pejabat senior militer kepada AFP, Kamis (4/7/2013). "Dia ditahan sebagai langkah preventif untuk persiapan akhir," kata pejabat itu.

Ia menjelaskan bahwa Mursi mungkin akan menghadapi dakwaan resmi terkait tuduhan-tuduhan yang dibuat oleh lawan-lawannya.

Mursi ditahan bersama para pembantu seniornya setelah mengeluarkan seruan pembangkangan yang meminta para pendukungnya untuk melindungi "legitimasi" dirinya sebagai presiden terpilih. Hal ini diinyatakan dalam sebuah pidato yang direkam beberapa jam setelah militer mengumumkan bahwa ia telah digulingkan, Rabu.

"Kami harus mengonfrontasi beberapa beberapa, (tentang) retorika yang mengancam ini," kata pejabat militer itu. "Dia berhasil menciptakan permusuhan antara rakyat Mesir," kata pejabat itu lagi.

Setidaknya 50 orang tewas dalam bentrokan di hari-hari menjelang protes besar-besaran pada 30 Juni yang menyerukan agar Mursi mundur. Hal itu mendorong militer mengeluarkan ultimatum, yaitu memberinya waktu 48 jam untuk menemukan kesepakatan dengan para pengunjuk rasa.

Sebelumnya, seorang anggota senior Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad, mengatakan bahwa  Mursi ditahan di fasilitas militer bersama para pembantu utamanya setelah tentara mengumumkan kejatuhannya. "Mursi dan seluruh tim presiden berada di bawah tahanan rumah di Presidential Republican Guards Club," kata Gehad El-Haddad.

El-Haddad merupakan putra seorang pembantu utama Mursi. Ayah Haddad, yaitu Essam El-Haddad, yang secara luas dilihat sebagai tangan kanan Mursi, termasuk di antara mereka yang ditahan.

Namun, dalam perkembangannya, El-Haddah mengatakan bahwa Mursi sudah dipisahkan dari para pembantu dekatnya dan Mursi telah dibawa ke Kementerian Pertahanan.

Klik juga foto-foto ukuran besar tentang "Presiden Mesir Digulingkan" di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com