Kementerian Luar Negeri Ekuador, Rabu (3/7/2013), menyatakan akan segera menyelidiki pihak pemilik dan pengendali peralatan spionase itu.
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino mengatakan, mikrofon itu ditemukan di dalam ruang kerja duta besar Ekuador untuk Inggris, Ana Alban, di saat Patino berkunjung untuk bertemu dengan Assange pada 16 Juni lalu.
"Kami menyesal mengatakan bahwa dalam kedutaan kita di London, kami menemukan sebuah mikrofon tersembunyi," kata Patino dalam jumpa pers di Quito, Selasa (2/7/2013) siang waktu setempat.
"Lebih jauh kami ingin mengetahui dengan jelas dari mana asal peralatan spionase ini sehingga bisa berada di ruang kerja duta besar kami di London," tambah Patino.
"Dengan menyesak kami katakan, tapi insiden ini adalah salah satu contoh hilangnya etika di level internasional dalam hal hubungan antarpemerintah," tambah dia.
Keputusan Ekuador melindungi Julian Assange membuat hubungan negeri itu dan Inggris terganggu. Sejauh ini, belum adal solusi apapun antara kedua negara untuk mengakhiri kebuntuan terkait Julian Assange.
Kementerian Luar Negeri Inggris menolak berkomentar soal masalah ini dan juru bicara PM David Cameron mengatakan perdana menteri tidak mengomentari masalah keamanan sebuah negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.