"Jika tuntutan rakyat tidak dipenuhi dalam jangka waktu ini, (angkatan bersenjata) akan mengumumkan rencana dan langkah masa depan dan akan memastikan implementasinya," demikian pernyataan angkatan bersenjata.
Pernyataan militer ini disampaikan setelah jutaan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota Mesir, yang menyerukan mundurnya Mursi dari jabatan presiden.
"Ultimatum itu ditujukan langsung kepada Presiden Mursi. Dia sudah diberi waktu 48 jam untuk memenuhi keinginan rakyat. Satu-satunya keinginan itu adalah mempercepat pemilihan presiden," kata pakar politik dari Universitas Kairo, Hassan Nafea.
Sementara itu, pernyataan keras militer itu disambut gegap gempita para pengunjuk rasa yang berkumpul di Lapangan Tahrir.
"Majulah Sisi. Mursi bukan presidenku," demikian teriakan para pengunjuk rasa sambil meminta panglima angkatan bersenjata Jenderal Abdel Fattal al-Sisi untuk mengintervensi pemerintah.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin, kelompok yang menyokong Mursi ke kursi presiden, belum banyak berkomentar. Ikhwanul hanya mengatakan tengah mempelajari pernyataan militer itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.