Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Minta Penjelasan AS Soal Penyadapan Kantornya

Kompas.com - 01/07/2013, 18:23 WIB
BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa, Senin (1/7/2013), meminta penjelasan Amerika Serikat terkait isu penyadapan kantor-kantor Uni Eropa di Brussels dan Amerika Serikat seperti tercantum dalam dokumen rahasia yang disebarkan Edward Snowden.

Klaim Snowden yang kini masih dalam pelarian itu dimuat koran mingguan Jerman, Der Spiegel, yang nampaknya laporan ini akan memicu ketegangan antara AS dan Uni Eropa.

Apalagi salah seorang pejabat senior Jerman telah menuduh AS menggunakan metode "Perang Dingin" melawan para sekutunya sendiri.

Salah satu dokumen Snowden yang diperoleh Der Spiegel menggambarkan bagaimana Badan Keamanan Nasional (NSA) memasang mikrofon di dalam bangunan yang menjadi tempat kantor perwakilan Uni Eropa di Washington DC.

Dokumen dengan status "sangat rahasia" itu tertanggal November 2010 itu juga memaparkan bahwa jaringan komputer Uni Eropa juga sudah disusupi untuk mendapatkan akses terkait surat-surat elektronik rahasia dan berbagai dokumen internal.

Tak hanya itu, delegasi Uni Eropa di PBB juga menjadi "korban" penyadapan serupa dan dokumen itu menyebut Uni Eropa sebagai "target". Demikian laporan Der Spiegel.

Selain di Washington DC, penyadapan NSA juga dilakukan di 27 kartor perwakilan negara-negara anggota Uni Eropa di Brussels, Belgia.

Der Spiegel kemudian menghubungkan penyadapan yang dimuat dokumen rahasia Snowden dengan kejadian "lebih dari lima tahun lalu" saat para pakar keamanan Uni Eropa menemukan alat penyadap telepon dan internet di Gedung Justus Lipsius.

Pada 2003, Uni Eropa mengumumkan, telah menemukan penyadap telepon di gedung itu yang menjadikan kantor-kantor perwakilan beberapa negara, termasuk Inggris, Perancis, dan Jerman sebagai sasaran.

Parlemen Uni Eropa Martin Schulz menuntut penjelasan detil dari Amerika Serikat terkait kabar tak mengenakkan ini.

"Saya sangat khawatir dan terkejut mendengar tuduhan AS memata-matai kantor-kantor Uni Eropa," kata Schulz.

"Jika tuduhan itu benar, maka ini adalah kejadian serius yang bisa memberikan dampak buruk terhadap huungan AS dan Uni Eropa," tambah dia.

Komisi Eropa mengatakan sudah melakukan kontak dengan pemerintah AS di Washington DC dan perwakilannya di Brussels dan langsung menanyakan kabar yang dimuat media massa itu.

Komisionel masalah Hukum Uni Eropa, Viviane Reading mengirimkan surat kepada Jaksa Agung AS Eric Holder dan menuntut penjelasan segera.

Sementara itu, penasihat keamanan Gedung Putih, Ben Rhodes menolak untuk mengomentari masalah. Dia hanya mengatakan bahwa AS memiliki hubungan sangat erat dengan intelijen Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com