Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada yang Butuh Sarapan Gratis, Bahkan di Singapura

Kompas.com - 29/06/2013, 06:44 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Cerita mengenai individu murah hati, memberikan sarapan gratis, kembali datang dari Singapura. Kali ini, Toh Ah Wat menjadi sosok itu. Lelaki paruh baya tersebut melihat masih saja ada orang tak beruntung sampai begitu berat untuk sekadar bisa sarapan setiap pagi, bahkan di Singapura.

Pemilik kedai minuman di Ang Mo Kio ini memberikan sarapan gratis berupa roti kaya, telur, dan teh hangat untuk warga yang kurang beruntung. Semula orang yang datang sedikit, tetapi seiring waktu terus bertambah.

Penambahan jumlah orang yang datang untuk mendapat sarapan gratis tak membuat Toh mengeluh. Dia pun tak pernah menetapkan jumlah maksimal orang yang boleh datang.

Bagi Toh, siapa pun yang butuh bantuan bisa datang ke kedai di Ang Mo Kio itu. Dia juga tetap berusaha memberikan yang terbaik. Bertahun-tahun rutinitas tersebut dijalaninya.

"Sebagai penjual minuman di Hawker, saya sangat mengerti ada banyak teman-teman kita yang kurang beruntung nasibnya, terkadang untuk membayar sarapan 2 dollar (Singapura, setara Rp 16.000) saja mereka terlihat berat hati dan tidak mampu. Saya ingin membantu mereka-mereka ini," ujar Toh.

Untuk memudahkan koordinasi, Toh telah meminta bantuan pemerintah lokal untuk memasang poster bahwa siapa pun yang membutuhkan dapat datang ke kedainya. Karena ini di Singapura, cukup mencengangkan bahwa rata-rata per bulan dia bisa membagikan 50 sarapan gratis.

Bahkan kadang-kadang Toh masih menerima orang yang datang pada jam makan siang untuk meminta sarapan gratis. Bagi dia, "kesalahan" waktu ini bukan masalah, dan dia tetap menyediakan sarapan itu.

Toh berharap rekan-rekannya sesama penjual makanan juga terdorong melakuan hal serupa. "Sejauh ini saya belum melihat ada yang melakukan kecuali saya. Namun ya, saya percaya suatu saat nanti mereka pasti membantu."

Kakek 6 cucu ini merupakan sosok pekerja keras. Dia menjalankan usaha minumannya dari pukul 05.00 pagi hingga 09.00 malam ditemani sang istri. Dia hanya mengambil libur tiga hari selama satu bulan untuk berkumpul bersama anak dan cucunya.

Kisah Toh telah mengundang komentar Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Lee menyebut Toh sebagai sosok inspiratif yang menyebarkan semangat saling berbagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com