Dubai Bangun Taman Buaya Pertama di Timur Tengah

"Proyek ambisius ini akan menjadi titik balik sejarah pariwisata Dubai, karena taman buaya ini akan memiliki biaya dari berbagai spesies, sehingga memungkinkan para wisatawan dan peneliti mempelajari banyak hal terkait buaya, reptil yang sudah ada di Bumi sejak 220 juta tahun lalu," kata Direktur Jenderal Kota Dubai Hussain Nassir Lootah.

Nantinya taman ini akan memiliki sekitar 200-an ekor buaya untuk tahap pertama. Mereka akan tinggal dan hidup di taman buatan yang diciptakan semirip mungkin dengan habitat asli buaya-buaya itu.

Buaya bukan hewan endemik Timur Tengah, sehingga buaya yang akan menjadi koleksi taman ini akan diimpor dari luar negeri, salah satunya dari Madagaskan. Namun, memelihara buaya di Timur Tengah memberikan tantangan tersendiri.

Perbedaan cuaca yang akan menjadi tantangan terbesar untuk perkembangan buaya. Saat berkembang biak, suhu sangat mempengaruhi jenis kelamin anak buaya.
Jika suhu sekitar 32 derajat Celcius maka hanya anak buaya jantan yang bisa hidup. Sementara jika suhu di bawah 32 derajat Celcius maka buaya betinalah yang hidup.

General Manager White Oryx, Mohamed Oueslati mengatakan suhu di taman buaya ini akan diatur sedemikian rupa untuk mengatur reproduksi hewan tersebut.