Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Gaduh, Warga Berebut Boneka Hello Kitty

Kompas.com - 28/06/2013, 18:27 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com - Siapa sangka boneka Jepang Hello Kitty akan menjadi sumber keributan di Singapura.

Dalam dua hari terakhir ini, warga Singapura diributkan boneka Hello Kitty edisi spesial yang dapat diperoleh di gerai-gerai makanan cepat saji, McDonalds.

Disebut edisi spesial karena boneka-boneka yang dibagikan ini tidak akan diproduksi lagi.

Dari informasi Stomp Singapura dan video yang beredar di Facebook, terlihat antrean panjang di berbagai gerai McDonalds di seluruh Singapura.

Mendadak warga Singapura tidak peduli dengan kabut asap pekat yang masih menyelimuti negeri mereka.

Bahkan tak sedikit warga yang rela mengantre dari pukul 05.00 pagi hari, hanya untuk memastikan mereka bisa mendapatkan boneka yang didambakan itu.

Tak sedikit juga warga yang mencoba peruntungannya setelah memperoleh boneka edisi spesial itu.

Beberapa orang mencoba mendapatkan boneka Hello Kitty itu lalu menjualnya lagi dengan harga yang sangat tinggi.

Namun, tingginya minat warga tak sebanding dengan persediaan boneka itu di seluruh Singapura.

Tak sedikit yang kecewa karena hanya boleh membawa pulang satu boneka, padahal awalnya setiap orang bisa mendapatkan empat jenis boneka.

Di beberapa tempat bahkan sempat terjadi keributan di antara para pengantre hanya karena menuduh seseorang menyerobot antrean.

Nah, yang paling direpotkan akibat wabah rebutan Hello Kitty ini adalah para pekerja di gerai-gerai McDonalds.

Mereka kerap mendapatkan sumpah serapah dan kemarahan pelanggannya yang tak mendapatkan boneka karena persediaannya telah habis.

Akibatnya, polisi dikerahkan ke sejumlah titik untuk mencegah agar tidak muncul keributan warga.

Kegaduhan akibat antrean warga yang menginginkan boneka Hello Kitty ini, bagi sejumlah warga Singapura sangat membingungkan.

“Saya shock melihat antrean gila ini hanya untuk mendapatkan boneka. Banyak yang mendadak logikanya menjadi tidak rasional, mereka seperti orang yang sedang mengantre jatah makanan di masa perang,” kata seorang warga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com