Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang Surabaya Menjadi Sorotan di Singapura

Kompas.com - 28/06/2013, 02:13 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Kabar tidak mengenakkan mengenai kondisi hewan di Kebun Binatang Surabaya sampai juga ke negeri jiran, Singapura.

Stomp Singapura melaporkan kekagetan mereka terhadap kondisi hewan di taman hewan tersebut.

Situs online Singapura ini menyoroti kondisi hewan yang kurus dan sakit-sakitan. Selain itu, hewan-hewan malang ini juga mengalami kekurangan makanan, kandang yang sempit, dan tidak mendapat perawatan kesehatan yang memadai.

Taman hewan ini juga dilaporkan penuh dengan sampah, yang berceceran di mana-mana. Bahkan situs acidcow melabeli taman hewan ini sebagai salah satu yang terburuk di dunia.

Kondisi yang memiriskan ini menjadi sangat ironis, mengingat Taman Hewan Surabaya adalah salah satu kebun binatang yang relatif sangat populer di Indonesia. Taman Hewan yang terletak di jalan Setail No 1 Surabaya ini pernah dilabeli sebagai yang terlengkap se-Asia Tenggara, yang di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang.

Stomp Singapura menampilkan sejumlah gambar dari kondisi hewan mulai dari harimau yang sangat kurus, beruang yang terluka, hingga, burung pelikan yang terkepung di kandangnya karena kondisi kandang yang terlalu padat.

Diberitakan, telah muncul sejumlah petisi dari berbagai belahan dunia mendesak taman hewan ini segera ditutup karena dinilai telah "menganiaya" hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com