Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Akan Pertimbangkan Suaka untuk Snowden

Kompas.com - 26/06/2013, 09:44 WIB
CARACAS, KOMPAS.com — Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Selasa (25/6/2013) waktu setempat, mengatakan, ia akan mempertimbangkan permintaan suaka dari pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden, jika negara itu menerima permintaan tersebut.

"Kami belum menerima sebuah permintaan resmi. Namun, dalam hal kami menerima itu, kami akan mengevaluasi hal tersebut karena kami tahu Ekuador sedang melakukan hal itu juga," kata Maduro di televisi pemerintah dari Haiti, di mana dia tengah melakukan kunjungan resmi.

Presiden Ekuador, Rafael Correa, sekutu Venezuela dan sama-sama berhaluan kiri, telah mengatakan dia akan mengambil keputusan terkait aplikasi Snowden sepenuhnya dengan menghormati kedaulatan kami. Snowden diyakini dalam perjalanannya menuju Ekuador ketika ia meninggalkan Hongkong dan mendarat di Moskwa hari Minggu. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Snowden masih berada di daerah transit bandara Rusia pada Selasa meskipun dia bebas untuk pergi.

Correa memberikan suaka politik kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange, pada Agustus tahun lalu sehingga dia berlindung di kedutaan Ekuador di London dan menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia dicari untuk ditanyai terkait kekerasan seksual.

Maduro, pewaris kekuasaan yang dipilih sendiri oleh Presiden Venezuela sebelumnya Hugo Chavez, diumumkan sebagai pemenang pemilihan umum yang dipersoalkan pada April. Ia melanjutkan ketidakpercayaan pendahulunya terhadap Washington. Selama 14 tahun pemerintahannya, Chavez, yang meninggal karena kanker Maret lalu, mencaci maki "imperialisme" AS dan berteman dengan musuh-musuh AS di Iran dan Suriah.

Caracas dan Washington tidak bertukar duta besar sejak 2010 dan melakoni hubungan yang berduri selama bertahun-tahun, bahkan pada saat Venezuela mengekspor 900.000 barrel minyak per hari ke AS.

Snowden, mantan kontraktor IT untuk Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, membocorkan rincian program pemantauan luas AS kepada media dan kini dicari AS atas dakwaan spionase. Dia awalnya muncul di Hongkong, sebuah wilayah semi-otonom China. Di Hongkong, Snowden  mengaku menjadi sumber kebocoran itu dan merinci operasi peretasan yang dilakukan AS terhadap China dan negara-negara lain.

AS telah mengecam Rusia dan China karena menolak untuk menahan Snowden dan telah melakukan kontak dengan sejumlah pemerintah yang tidak disebutkan namanya di Barat untuk meminta mereka melarang Snowden bepergian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com