Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Kecam Pembunuhan Warga Syiah Mesir

Kompas.com - 25/06/2013, 15:16 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Pemerintah Iran, Selasa (25/6/2013), mengutuk serangan terhadap warga Syiah di sebuah desa di selatan kota Kairo, Mesir, yang menewaskan empat orang dan melukai sejumlah orang lainnya.

"Iran mengecam pembunuhan seorang pimpinan umat Syiah dan tiga warga Syiah Mesir," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dalam sebuah jumpa pers di Teheran.

"Kami memperingatkan Mesir bahwa tindakan semacam itu ditujukan untuk menciptakan perpecahan di antara Muslim dan merupakan bagian dari konspirasi asing terhadap Syiah," tambah Araqchi.

Pada Minggu (23/6/2013), empat warga Syiah Mesir tewas setelah diserang sekelompok orang di desa Abu Mussalem, Provinsi Giza, Mesir.

Kelompok orang tak dikenal itu mengepung sebuah rumah yang tengah digunakan warga Syiah berkumpul. Mereka lalu meminta semua orang di dalam rumah itu keluar.

Saat warga Syiah menolak keluar, kelompok massa itu menyerbu masuk ke rumah dan menewaskan empat warga Syiah.

Serangan itu terjadi setelah sejumlah media Mesir dan para pemuka agama Suni menyuarakan retorika-retorika anti-Syiah. Iran meyakini insiden ini didalangi kelompok anti-revolusi Mesir.

"Musuh revolusi Mesir mencoba menciptakan perpecahan di Mesir. Awalnya mereka memecah warga Kristen dan Muslim, lalu kini perpecahan di antara Muslim sendiri," tambah Araqchi.

"Kami memperingatkan Mesir soal bahaya perpecahan ini yang dimunculkan para takfiri (ekstremis Suni), tak hanya di Mesir, tetapi juga terjadi di Suriah, Irak, dan Pakistan," papar Araqchi.

Jumlah pemeluk Syiah di Mesir yang didominasi Suni memang sangat sedikit. Syiah menjadi kelompok yang dominan di Iran dan Irak yang secara tradisi menjadi rival Mesir, Lebanon, dan kerajaan-kerajaan konservatif Teluk.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com