Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Puasa, Mesir Tayangkan Drama dengan Semua Pemeran Pria

Kompas.com - 24/06/2013, 19:25 WIB
KAIRO, KOMPAS.com - Bertempat di sebuah kafe di bagian barat Kairo, sebuah drama yang seluruh pemerannya pria, yang isinya berkisar diskusi antara Amr, seorang patriot Mesir dan Sherif, seorang pria yang ingin hidupnya lebih ke Barat akan ditayangnya.

Drama berjudul  "Coffee Shop" ini akan disiarkan Al-Hafez, sebuah stasiun televisi milik kelompok Salafi yang dikenal dengan program-programnya yang konservatif.

Drama yang dirancang sebagai komedi situasi ini dibuat untuk menampilkan keunggulan seorang pria Mesir yang memilih menghindari hidup ala Barat.

"Dalam setiap akhir diskusi Amr akan selalu benar dan Sherif selalu salah," kata Sayed Said, pencipta dan penulis naskah "Coffee Shop" kepada The Guardian.

Said mengatakan, drama ini akan ditayangnya selama bulan Ramadhan sebab tayangan televisi yang ada saat ini dinilai gagal untuk menampilkan sosok warga Mesir yang konservatif dan selalu dibumbui penampilan perempuan seksi.

"Tujuan dasar penayangan serial drama ini adalah untuk menunjukkan bahwa kami bisa membuat sebuah cerita bagus tanpa harus menampilkan perempuan telanjang," ujar Said.

Pada bulan Ramadhan tahun lalu, stasiun televisi Al-Hafez menampilkan sebuah reality show yang menampilkan anak-anak remaja berlomba menghafalkan ayat-ayat suci Al Quran.

"Ini merupakan respon yang menuding bahwa media Islam terbelakang dan tidak kreatif. Kami ingin menunjukkan bahwa kami kreatif dan memahami drama," ujar pemilik Al-Hafez, Atef Abdel -Rashid.

Namun, tentu saja ada kritik membarengi upaya Al-Hafez ini. Sejumlah pengamat menilai drama produksi Al-Hafez ini merupakan bukti bahwa budaya Mesir semakin konservatif sejak penggulingan Hosni Mubarak pada 2011.

"Sebuah drama dengan seluruh pemerannya pria tak bisa menjadi cerminan kehidupan masyarakat, karena tak ada kehadiran perempuan," kata Yara Goubran, seorang aktor yang membintangi sebuah serial Ramadan lainnya.

Meski dikritik semakin konservatir, sejumlah seniman mengatakan kini mereka lebih bebas berekspresi.

Ramadhan tahun ini, sejumlah drama mengangkat tema-tema seperti kemunafikan beragama, menggambarkan tokoh agama yang menyalahgunakan kekuasaan, yang mungkin merupakan kritik atas pemerintahan Ikhwanul Muslimin saat ini.

Sama seperti di Indonesia, saat bulan Ramadhan adalah juga saat panen keuntungan stasiun-stasiun televisi di Mesir yang menayangkan berbagai acara yang berkaitan dengan bulan Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com