Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi HAM Australia Selidiki Diskriminasi terhadap Ibu Bekerja

Kompas.com - 23/06/2013, 10:37 WIB
CANBERRA, KOMPAS.COM — Dari data statistik disebutkan 67.000 perempuan hamil dan perempuan yang sudah punya anak mendapat diskriminasi di tempat kerja di Australia. Kini, Pemerintah Australia akan melakukan penyelidikan apa penyebabnya dan mencari jalan keluar.

PM Julia Gillard telah menempatkan kembali kesetaraan jender ke dalam agendanya dengan meminta Komisi Hak Asasi Manusia untuk menyelidiki diskriminasi terhadap para pegawai perempuan yang memiliki anak.

Jaksa Agung Mark Dreyfus ingin mengurangi diskriminasi di kantor-kantor, terutama bagi perempuan hamil dan para ibu yang telah kembali bekerja setelah cuti hamil.

"Ada bukti yang signifikan soal perempuan yang jabatannya diturunkan, dipecat, atau memiliki peran yang berbeda atau juga jam bekerja yang dikurangi sehingga mereka tidak diuntungkan setelah kembali cuti," ujarnya.

Pemerintah meminta Komisioner Diskriminasi Jender, Elizabeth Broderick, untuk mengawasi penyelidikan, termasuk mengukur seberapa sering diskriminasi terjadi, apa penyebabnya, juga melihat konsekuensinya.

"Biro Statistik pernah melakukan survei besar-besaran soal ini di tahun 2011, dan ditemukan sebanyak 67.000 perempuan mengalami diskriminasi saat mereka sedang hamil," tegas Jaksa Agung Mark.

"Data ini menunjukkan bahwa sepertiga perempuan yang telah memiliki anak di bawah usia dua tahun meninggalkan pekerjaan saat hamil atau saat memiliki anak lagi."

"Beberapa memang memilih untuk melakukan itu, tetapi kita tahu banyak juga yang ditawari pekerjaan, atau bahkan dipecat. Hal ini tentunya tidak dapat diterima, sangat tidak produktif, dan sering kali bertentangan dengan hukum."

Enggan bicara diskriminasi

Sementara itu, Komisioner Diskriminasi Jender Elizabeth Broderick mengatakan tugas pertamanya adalah berbicara lebih luas soal ini kepada para pengusaha, serikat pekerja, kelompok industri, dan kelompok perempuan. "Kita tahu bahwa diskriminasi terhadap perempuan hamil merupakan masalah di Australia, 21 persen dari keluhan berkiatan dengan kehamilan," ujar Elizabeth.

"Ini ada kaitannya dengan sosok pekerja yang ideal di Australia. Tetapi ada penelitian mendalam soal ini, di mana mereka yang bekerja 24 jam seminggu malah tidak memiliki tanggung jawab, dalam hal itu adalah pria."

Elizabeth juga menyayangkan banyak para perempuan yang enggan mengambil tindakan saat menghadapi diskriminasi. "Diskriminasi terjadi saat mereka mengalami perubahan (kehamilan), sehingga fokus mereka hanya pada kehamilan itu sendiri. Mereka tahu bahwa itu sebenarnya tidak benar, tetapi mereka tidak punya banyak waktu soal itu, dan jika mereka mengungkapkannya, posisi mereka malah menjadi korban."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com