Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari Tiga Perempuan Jadi Korban Kekerasan

Kompas.com - 21/06/2013, 05:32 WIB
Pieter P Gero

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com — Nasib perempuan di seluruh dunia masih memprihatinkan. Temuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikeluarkan hari Kamis (20/6/2013) menyebutkan bahwa satu dari tiga perempuan di seluruh dunia menjadi korban kekerasan domestik.

WHO menambahkan, kasus kekerasan yang menjadi data itu banyak terjadi di Asia dan Timur Tengah. Kantor berita AFP mengutip laporan WHO menyebutkan, data itu berdasarkan studi sistematik secara global yang khusus memperhatikan kekerasan atas perempuan dan dampak kesehatan pada mereka.

Badan PBB ini juga menemukan bahwa 30 persen kekerasan yang dialami para perempuan di seluruh dunia terutama dilakukan mitra mereka, apakah itu suami, pacar, ataupun sanak keluarganya. "Ini stastisik yang mengejutkan," ujar Flavia Bustreo, kepala divisi kesehatan anak-anak, perempuan, dan keluarga dari WHO.

"Statistik ini juga menjadi fenomena yang berlangsung di seluruh dunia," tambah Bustreo. Data dihimpun dari sekitar 81 negara.

Skala kekerasan atas perempuan ini tertinggi di Asia. Negara yang menyediakan data ini yakni Banglades, Timor Timur, India, Myanmar, Sri Lanka, dan Thailand. Skala kekerasaan yang ada memperlihatkan 37,7 persen dialami para perempuan.

Menyusul aksi kekerasan terbanyak menimpa para perempuan di Timur Tengah yang mencapai rata-rata 37 persen. Kawasan Sub-Sahara mencatatkan angka kekerasan 36,6 persen.

Data juga memperlihatkan, rata-rata 23,3 persen kekerasan pada perempuan terjadi di negara-negara dengan kelompok pendapatan tinggi, termasuk di Amerika Utara, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. "Data ini memperlihatkan kenyataan angka kekerasan yang luar biasa yang tentunya berdampak pada kesehatan perempuan," ujar Claudia Garcia-Morena, pakar WHO urusan gender, hak reproduksi, dan kesehatan seksual.

Menegaskan dampak dari kekerasan ini, WHO menegaskan bahwa secara global 38 persen korban pembunuhan atas perempuan dilakukan oleh mitra mereka. Para perempuan naas ini mengalami patah tulang atau memar berat akibat kekerasan.

Kekerasan atas perempuan banyak dilakukan mitranya dan angkanya meningkat dua kali lipat. Kebanyakan disebabkan depresi dan alkohol.

Studi juga memperlihatkan bentuk kekerasan lain terhadap perempuan berupa kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi, atau bayi dengan berat badan yang kurang. Biasanya, anak dari perempuan ini menjadi korban kekerasan atau korban dari orang dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com