Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror di Sebuah Masjid di Birmingham

Kompas.com - 17/06/2013, 16:04 WIB

BIRMINGHAM, KOMPAS.COM — Seorang pria Muslim Somali menikam seorang polisi dan tiga jemaah masjid di Birmingham, Inggris, Sabtu (15/6/2013), setelah berteriak, "Allah akan menghukum kalian semua". Pria 32 tahun dikatakan telah mencoba untuk membunuh para jemaah dalam sebuah perseteruan mengenai apakah mereka berdoa dengan benar.

Diduga pria itu, yang bukan jemaah yang biasa datang ke masjid di Birmingham tersebut, menjadi marah karena shalat tidak dilakukan dalam cara yang menurut dia benar.

Salah seorang saksi, yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan, "Saya mendengar teriakan di belakang saya saat saya sedang berdoa. Saya berbalik dan melihat dua laki-laki bergulat. Tiba-tiba seorang pria mengeluarkan pisau dan menusuk kaki pria lainnya, di dekat pangkal paha. Seseorang berusaha melerai namun pria itu menyerangnya dan menusukkan pisau ke perutnya. Itu benar-benar menakutkan."

Beberapa menit kemudian dua petugas polisi, seorang pria dan satu perempuan, tiba di masjid Madrasah Qasim-ul-Uloom di Ward End dan pria itu berlari ke arah mereka dengan sebuah pisau tempur yang besar. Walau petugas pria itu menembaknya dengan sebuah pistol kejut (taser), pria itu dikatakan telah menikam dada dan perut polisi tersebut.

"Polisi itu berusaha menembak dengan pisto kejut tapi dia tidak jatuh," lanjut saksi tersebut. "Sebaliknya dia menerjang petugas itu setelah menarik pisaunya lagi dan menikamnya. Darah ada di mana-mana."

Walau cedera serius, polisi berusia 31 tahun yang "heroik" itu akhirnya mengalahkan orang itu. Polisi itu bersama keluarganya berada di rumah sakit pada hari Minggu guna mempersiapkan proses operasi. Dua orang lainnya dirawat karena sejumlah luka tusukan setelah serangan yang terjadi beberapa saat setelah pukul 11.00 malam hari Sabtu.

Seorang ahli bedah yang sedang tidak bertugas yang kebetulan berada di lokasi berjuang untuk membuat mereka tetap hidup sebelum paramedis tiba. Seorang pria lain, Dr Arshad Mahmood, yang tangannya tertikam saat mencoba melucuti si penyerang, mengatakan, "Semua orang takut. Hal itu begitu tiba-tiba. Seorang pria mulai menusuk salah satu dari orang-orang yang duduk tepat di sampingnya. Kami berupaya untuk menyelamatkan pria itu. Dia menderita beberapa luka-luka, tiga atau empat luka. Beberapa dari kami mencoba untuk menghentikan si penyerang. Salah satu dari orang-orang itu cukup kuat untuk menghentikannya. Saya memegang tangannya. Satu orang lain mengalami cedera di pahanya."

Saksi lain mengatakan, "Dia berteriak, 'Allah akan menghukum kalian semua'. Dia menikam dua orang lalu satu orang menghalanginya dan seseorang menelepon polisi."

Si tersangka Minggu kemarin ditahan di fasilitas kesehatan mental atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Serangan itu terjadi kurang dari sebulan setelah tentara Lee Rigby dibunuh di Woolwich, London selatan, yang diduga dilakukan oleh dua pria berpisau yang membual bahwa mereka balas dendam atas kematian orang-orang Muslim oleh militer Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com