Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kecam Tudingan Penggunaan Senjata Kimia

Kompas.com - 14/06/2013, 23:35 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Suriah menyebut tuduhan Amerika bahwa pasukan pemerintah menggunakan senjata kimia sebagai "kebohongan".

Presiden Obama sebelumnya mengumumkan Amerika akan memberikan "bantuan militer langsung" setelah Washington menyimpulkan pasukan Suriah di bawah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.

Seorang pemimpin pemberontak, Salim Idris, mengatakan kepada BBC, keputusan Amerika itu merupakan "langkah yang sangat penting".

Namun, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, Amerika menggunakan "informasi yang dibuat-buat" terkait senjata kimia untuk memberikan bantuan kepada oposisi.

Washington menggunakan "taktik murah" untuk membenarkan keputusan mempersenjatai pemberontak, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Sementara itu, sejumlah laporan menyebutkan pertempuran sengit terjadi di kota terbesar Suriah, Aleppo.

Perang selama dua tahun di Suriah menewaskan sedikitnya 93.000, menurut PBB, Kamis (14/6/2013), dengan korban rata-rata 5.000 orang per bulan.

Lebih dari 1.700 di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun. 

Senjata antitank

Ben Rhodes, penasihat keamanan Obama, mengatakan, presiden mengeluarkan keputusan untuk meningkatkan bantuan, termasuk "dukungan militer" kepada Dewan Militer Suriah (SMC) dan Koalisi Oposisi Suriah.

Rhodes menambahkan, Amerika dapat bekerja sama dengan Jenderal Idris, pemimpin SMC, dengan tujuan untuk mencari sejumlah ekstremis dalam oposisi, termasuk kelompok militan Sunni, al-Nusra.

Rhodes tidak memberikan rincian tentang bantuan militer itu, tetapi ia mengatakan "cakupan dan skalanya berbeda dengan apa yang kami berikan sebelumnya".

Sejauh ini, Amerika membatasi bantuan kepada pasukan pemberontak dengan menyediakan makanan dan pasokan obat-obatan.

Media Amerika mengutip sejumlah pejabat, yang mengatakan bantuan itu termasuk senjata kecil dan amunis. New York Times, mengutip pejabat Amerika, mengatakan Washington akan menyediakan senjata antitank.

Badan intelijen, CIA, dijadwalkan akan mengoordinasikan pengiriman perlengkapan militer dan melatih tentara pemberontak untuk menggunakannya.

Dalam wawancara dengan BBC Jumat (14/6/2013), Jenderal Idris mengatakan pasok senjata akan membantu pemberontak mengalahkan rezim Presiden Assad dan membela rakyat sipil.

"Kami sangat memerlukan rudal antitank dan antipesawat selain sejumlah besar senjata dan amunisi untuk menghentikan serangan rezim," kata Idris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com