Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingginya Angka Kelahiran Masih Jadi Tantangan

Kompas.com - 14/06/2013, 18:17 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sampai kini, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tingginya angka kelahiran, khususnya di negara-negara berkembang masih menjadi tantangan dunia. Menurut warta AFP, pada Jumat (14/6/2013) hingga bulan depan, kata PBB, jumlah penduduk dunia ada 7,2 miliar jiwa.

Sementara, PBB menghitung, akan ada 10,9 miliar jiwa di dunia pada tahun 2100. Kelak pada pergantian abad, menurut laporan PBB bertajuk "Prospek Penduduk Dunia" itu, jumlah penduduk dunia berada di batas atas 16,6 miliar jiwa. Sementara, batas bawahnya 6,8 miliar jiwa.

Terkait hal itu, PBB menekankan kalau penduduk di wilayah-wilayah termiskin di dunia akan meningkat jumlahnya secara dramatis. "Hal ini yang menjadi perhatian,"kata laporan PBB itu.

Selanjutnya, pada 2050, jumlah penduduk di negara-negara kurang berkembang bakal lipat dua jumlahnya dari posisi awal 898 juta menjadi 1,8 miliar jiwa.  Jumlah itu akan meningkat 2,9 miliar jiwa pada tahun 2100, kata laporan PBB itu.
     
"Kendatipun pertumbuhan penduduk secara keseluruhan lamban, laporan ini mengingatkan  kita bahwa beberapa negara berkembang, khususnya di Afrika, masih tetap berkembang cepat," kata Wu Hongbo,Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial dalam satu pernyataan.
     
Sebaliknya, penduduk di negara-negara maju dunia meningkat dari 1,25 miliar jiwa tahun ini menjadi sekitar 1,28 miliar pada 2100.
    
Laporan itu pun  mengatakan jumlah orang yang tinggal di negara-negara maju akan menurun jika tidak ada imigrasi dari negara-negara miskin. Jumlahnya diperkirakan mencapai 2,4 juta orang setahun dari tahun 2013 sampai dengan 2050.
      

Laporan itu mengatakan separuh dari seluruh pertumbuhan antara tahun 2011 dan 2100 diperkirakan akan terkosentrasi hanya pada delapan negara yakni Nigeria, Niger, India, Tanzania, Republik Demokratik Kongo , Uganda, Ethiopia, dan Amerika Serikat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com