Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2013, 19:05 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Myanmar memutuskan untuk menghentikan penggunaan pesawat terbang MA-60 buatan China untuk pemeriksaan menyusul dua insiden pendaratan selama satu bulan terakhir.

Penegasan itu disampaikan Dirjen Departemen Penerbangan Sipil Myanmar, Tin Naing Tun.

"Saya pikir kecelakaan terjadi karena kegagalan sistem. Kita akan memeriksa semua sistem. Oleh karena itu, kita menghentikan operasi pesawat," katanya seperti dikutip oleh kantor berita AFP pada Selasa (11/6/2013).

Kecelakaan yang dimaksud adalah ketika pesawat MA-60 dengan 60 penumpang tergelincir dari landasan pacu di bandar udara Myanmar selatan, Senin (10/6/2013). Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat. 

Insiden pertama terjadi Mei lalu ketika pesawat terlalu jauh melampaui landasan pacu di negara bagian Shan. Dua orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

Menurut Tin Naing Tun, maskapai penerbangan milik negara Myanmar Airways mengoperasikan tiga pesawat MA-60 buatan perusahaan China, Xian Aircraft Industrial Corp.

Ketika pesawat MA-60 mengalami insiden di Burma, insiden serupa juga terjadi di Indonesia.

Pesawat MA-60 yang dioperasikan Merpati Nusantara Airlines tergelincir ketika mendarat di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi badan pesawat patah di dekat sayap.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com