Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boko Haram dan Anharu Kini Berlabel Organisasi Teroris

Kompas.com - 05/06/2013, 18:19 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menetapkan kelompok pemberontak Boko Haram dan sempalannya, Anharu, sebagai organisasi teroris. Konsekuensinya, siapa saja yang mendukung kedua kelompok itu bakal kena ganjaran 20 tahun penjara seturut undang-undang Nigeria, yakni Undang-undang Pencegahan Terorisme keluaran 2011. Menurut warta Reuters pada Rabu (5/6/2013), penetapan itu berlangsung di Abuja, ibu kota Nigeria.

Sejak tiga minggu silam, Pemerintah Nigeria melancarkan penangkapan besar-besaran anggota Boko Haram dan Ansaru. Setidaknya, dalam jangka waktu itu, 150 tersangka sudah dijebloskan ke penjara. Kedua kelompok ekstrem itu kebanyakan berbasis di utara Nigeria.

Pada tiga negara bagian di utara Nigeria, Presiden Jonathan memang sejak tiga hari ke belakangan sudah menetapkan negara dalam keadaan bahaya. Soalnya, pemberontakan di kawasan itu sudah menewaskan ratusan orang.

Banderol

Boko Haram saat ini dipimpin oleh Abubakar Shekau. Tokoh yang tengah diburu banyak pihak ini berniat menjadikan Nigeria sebagai negara Islam. Padahal, sejak lama, Nigeria adalah negara dengan komposisi pemeluk agama Islam dan Kristen yang terbilang seimbang.

Catatan menunjukkan, AS sejak setahun silam sudah memasukkan Shekau ke dalam daftar tokoh teroris. Senin lalu, AS membanderol kepala Shekau 7 juta dollar AS bagi siapa pun pemberi informasi yang tahu keberadaannya.

Sementara itu, Pemerintah Nigeria juga menyiapkan fulus 1,8 juta dollar AS untuk penangkapan Shekau dan 19 pemimpin Boko Haram lainnya. Duit itu sudah ditawarkan sejak November 2012.

Pada bagian lain, Ansaru adalah sempalan militan Boko Haram. Kelompok ini diyakini punya hubungan langsung dengan sayap Al Qaeda di Afrika Utara. Ansaru dianggap bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan warga Barat di Nigeria. Pada 2012, Inggris menetapkan Ansaru sebagai organisasi teroris.

Nigeria melalui pemerintahan Presiden Jonathan sudah lama melancarkan operasi penangkapan Boko Haram dan Ansaru. Operasi itu menyisir perbatasan Nigeria dengan Kamerun, Chad, dan Niger. Sumber militer Nigeria mengatakan, pasukan Niger dan Kamerun ikut dalam operasi tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com