Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Palestina Angkat Perdana Menteri Baru

Kompas.com - 03/06/2013, 19:54 WIB

RAMALLAH, KOMPAS.com — Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Senin (3/6/2013), mengangkat perdana menteri baru menyusul mundurnya Salam Fayyad.

Posisi itu kini ditempati Rami Hamdallah, akademisi lulusan Inggris dan tokoh politik independen. Ia menggantikan Fayyad yang mundur April lalu menyusul sengketa lama dengan Abbas.

Pergantian itu terjadi di tengah upaya AS membangkitkan kembali proses perdamaian yang telah lama terhenti dengan Israel.

Tugas baru Hamdallah (54) adalah membentuk pemerintahan baru di Ramallah, pusat administrasi Otoritas Palestina.

Ia saat ini adalah presiden universitas nasional al-Najah di Tepi Barat dan dianggap dekat dengan partai Fatah yang dipimpin Abbas.

Hamdallah—yang belum pernah menduduki jabatan tinggi di Palestina—akan menjadi penjabat perdana menteri sementara dua faksi Palestina, Fatah dan Hamas, menyusun rekonsiliasi. 

Hamas mengecam

Kedua faksi pecah tahun 2007, dengan Fatah menguasai Tepi Barat dan Hamas di Jalur Gaza.

Bulan lalu, pejabat kedua belah pihak mengumumkan rencana untuk membentuk pemerintahan bersatu bulan Agustus untuk menyiapkan pemilihan umum.

Namun, media setempat melaporkan para pemimpin Hamas mengecam pengangkatan Hamdallah.

Juru bicara Hamas, Sami Abu Zahari, dikutip berbagai media, mengatakan, pengangkatan itu melanggar perjanjian rekonsiliasi yang dicapai di Kairo, Mesir.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyambut pengangkatan perdana menteri baru Palestina tersebut.

"Pengangkatannya dilakukan pada saat terjadi tantangan dan ini merupakan peluang penting," kata Kerry dalam satu pernyataan.

Sementara Pemerintah Israel sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi.

Namun, surat kabar Haaretz menggambarkan Hamdallah sebagai tokoh "moderat" dan "pragmatis atas semua yang terkait Israel".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com