Bengkulu, Kompas
Sebagian besar kayu di ruang tamu dan kamar tidur yang jadi bantalan kusen dan kayu penopang keropos, seperti terlihat pekan lalu. Beberapa kayu hancur, misalnya bantalan di ruang tamu.
Sebagian kusen dan plafon juga hancur. Kayu penyangga kanopi di sisi barat nyaris terpisah dari tembok. Kanopinya pun melengkung, disangga dua kayu.
Selain itu, sebagian kusen jendela di ruang baca juga hancur. ”Saya tak berani naik atap untuk sekadar memeriksa. Takut ambruk,” kata juru pelihara rumah pengasingan Bung Karno, Sugrahanudin, akhir pekan lalu.
Selain pernah dihuni proklamator RI, di rumah itu juga tersimpan koleksi buku Bung Karno dan kostum grup tonil Monte Carlo asuhannya.
Menurut Sugrahanudin, perbaikan bangunan utama rumah terakhir kali dilakukan tahun 2003. Kayu dan kusen lapuk diganti dan disambung kayu
Pascagempa tahun 2007, pernah diperbaiki lagi. Namun, hanya beberapa bagian. Kanopi teras diganti, kamar mandi, gudang, dapur, dan sumur diperbaiki.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemanfaatan Obyek Wisata dan Aset Pemerintah Pemprov Bengkulu Fattah Hidayat mengatakan, kewenangan Pemprov Bengkulu hanya sebatas pemanfaatan. Adapun pemeliharaan rumah Bung Karno kewenangan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi.