Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Resmi Akui Jenis Kelamin Netral

Kompas.com - 31/05/2013, 18:57 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Pengadilan banding di New South Wales, Australia, Jumat (31/5/2013), membatalkan peraturan yang mengharuskan warga mencantumkan jenis kelamin pria atau wanita di dokumen-dokumen resmi.

Keputusan ini pada intinya mengakui orang-orang yang merasa bukan pria atau wanita.

Kasus ini diajukan oleh aktivis asal Sydney bernama Norrie yang mengaku berjenis kelamin netral.

Menurut surat kabar Sydney Morning Herald, pada 2010, dalam dokumen pemerintah New South Wales, Norrie dikatakan "berjenis kelamin tidak disebutkan".

Namun, empat bulan kemudian pejabat di kantor pencatatan sipil mengatakan "ada kesalahan" ketika dokumen dikeluarkan.

Norrie lantas membawa kasusnya ke pengadilan. 

Dalam keputusan, pengadilan banding mengatakan bahwa kata sex (jenis kelamin) tidak mengandung arti dua jenis, laki-laki dan perempuan.

Para pengamat mengatakan keputusan ini berarti pemerintah harus mengakui secara resmi orang-orang yang selama ini merasa bukan pria atau wanita, yang merasa berjenis kelamin netral, atau orang-orang yang memiliki dua alat kelamin (androgynous).

Dengan demikian di berbagai dokumen seperti akta lahir, akta nikah, dan akta kematian orang bisa mengatakan bahwa jenis kelamin mereka netral.

"Hukum tidak semestinya hanya untuk kalangan mayoritas," kata Norrie kepada koran Sidney Morning Herald.

"Sebagian besar dari kita memang bisa dengan mudah dikategorikan pria atau wanita. Tapi ada yang tidak masuk kategori tersebut dan ini harus diakui oleh undang-undang," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com