Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Boston Sudah Bisa Berjalan

Kompas.com - 31/05/2013, 13:33 WIB

Pelaku pengeboman Boston Maraton, Dzhokhar Tsarnaev, dilaporkan sudah mulai pulih dan bisa berjalan. Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Associated Press, ibunya, Zubeidat Tsarnaeva, mengatakan bahwa anaknya melalui sambungan telepon mengatakan, dia dan saudara lelakinya yang tewas dalam pengejaran polisi tidak bersalah.

Dzhokhar Tsarnaev saat ini masih menjalani tahanan rumah sakit setelah ditembak dan mengalami cedera serius saat pengejaran berlangsung.

Aksi pengeboman bulan lalu yang disangkakan kepadanya ini menewaskan tiga orang dan melukai 260 lainnya.

Nyonya Tsarnaeva kepada AP mengatakan bahwa ini merupakan percakapan yang pertama dengan anaknya yang berusia 19 tahun tersebut sejak dia ditangkap.

Kepada ibunya, dia mengatakan bahwa kondisinya membaik, tetapi masih sulit untuk memahami apa yang terjadi. "Dia tidak menahan emosinya, seakan-akan dia berteriak kepada seluruh dunia: ''Apa ini? Apa yang terjadi?'' katanya. "Saya bisa merasakan dia menjadi hilang pikiran akibat ketidakadilan yang terjadi kepada kami bahwa mereka membunuh anak kami yang tak bersalah, Tamerlan.''

Keluarga Tsarnaev terus bersikeras bahwa dua bersaudara tersebut tidak bersalah dalam peledakan bom, yang menargetkan kerumunan massa di garis akhir Boston Maraton 15 April lalu.

Keluarga mereka yang merupakan Muslim Chechnya dari Rusia berbicara dari sebuah apartemen di Dagestan yang dilaporkan merupakan milik Tamerlan, 26 tahun, yang tewas saat baku tembak dengan polisi pasca-peledakan.

Ayah tersangka, Anzor, mengatakan, mereka membeli apartemen itu untuk mengantisipasi apabila Tamerlan dan keluarganya pindah ke Makhachkala, ibu kota Dagestan. ''Apa yang bisa saya lakukan adalah berdoa kepada Tuhan dan berharap keadilan akan muncul, anak kami akan dibebaskan, dan kami setidaknya akan mendapatkan kembali Dzhokhar meski dalam keadaan pincang, setidaknya masih hidup,'' katanya kepada AP.

Foto jenazah

Sementara itu, ayah seorang imigran Chechnya yang ditembak mati saat razia dilakukan penyelidik Maraton Boston menuduh para agen yang menewaskan anaknya sebagai "bandit". Ibragim Todashev, 27, oleh sejumlah media dilaporkan sebagai rekan Tamerlan Tsarnaev, tersangka pengeboman Boston.

Namun, tidak ada bukti yang mengemukakan bahwa Todashev terkait dengan pengeboman. Dia tewas 22 Mei lalu setelah ditembak petugas di Orlando, Florida.

Dalam sebuah keterangan pers Kamis kemarin, ayahnya, Abdul-Baki, menunjukkan 16 foto yang disebutnya sebagai anaknya di rumah jenazah Florida. Dia mengklaim anaknya menderita enam kali tembakan di dada dan satu di belakang kepala.

Ada sejumlah laporan yang bertentangan terkait insiden penembakan Todashev dengan petugas awalnya yang mengatakan dia ditembak setelah menyerang agen FBI dengan pisau, tetapi kemudian mereka menyatakan tidak jelas dengan apa yang terjadi.

Ayah Ibragim mengatakan bahwa anaknya "100 persen tak bersenjata'' dan meminta sebuah penyelidikan terkait kematiannya. "Mereka bukan agen FBI, tetapi bandit. Saya tidak bisa memanggil mereka dengan sebutan lain dan mereka harus disidang,'' katanya.

Anaknya bertemu Tamerlan Tsarnaev di sebuah pusat pelatihan tinju di Boston pada tahun 2011, tetapi ''mereka bukan teman dekat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com