Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Minta Pemujaan atas Uang Dihentikan

Kompas.com - 17/05/2013, 10:17 WIB

KOMPAS.com — Paus Fransiskus mengatakan, reformasi etika keuangan yang lebih besar diperlukan untuk membebaskan orang dari tirani uang. Dalam pidato pertamanya tentang krisis keuangan, pemimpin umat Katolik dunia ini juga menyerukan agar para pemimpin dunia menghentikan "pemujaan atas uang" dan melakukan lebih banyak bagi kaum miskin.

"Uang harus melayani, bukan memerintah," tuturnya kepada para diplomat di Vatikan saat menerima surat kepercayaan sejumlah diplomat untuk Vatikan.

Ditambahkan bahwa ekonomi pasar bebas telah menciptakan tirani yang membuat orang-orang hanya dinilai dari kemampuan untuk mengonsumsi.

Wartawan BBC di Roma, David Willey, melaporkan bahwa kehidupan saat ini menjadi lebih buruk bagi orang-orang yang tinggal di negara kaya maupun miskin.

Paus yang menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pada Maret lalu juga mengutip Alkitab dengan merujuk pada "pemujaan atas anak lembu emas" yang lama sudah menemukan gambar barunya yang tidak berhati dalam pemujaan atas uang pada masa kini.

Dengan demikian, menurutnya, reformasi dibutuhkan dengan amat mendesak karena kemiskinan menjadi semakin terlihat dengan orang-orang yang berjuang untuk hidup dengan cara yang tidak bermartabat.

Dia mengatakan, hal tersebut terjadi di bawah kediktatoran ekonomi yang tidak memiliki tujuan kemanusiaan.

Gereja untuk orang miskin

Paus Fransiskus sudah dikenal dengan upaya-upayanya dalam mengatasi kemiskinan ketika masih menjadi uskup di Argentina. Tak lama setelah ditunjuk sebagai paus, dia mengatakan bahwa gereja memiliki tugas khusus untuk membela kaum miskin.

"Saya ingin gereja yang miskin dan untuk orang miskin," tegasnya.

Nama yang dipilihnya diambil dari Santo Fransiskus dari Asisi, pendiri Ordo Fransiskan yang mengabdikan pekerjaannya untuk kaum miskin.

Dalam perkembangan terpisah, bank milik Vatikan mengumumkan untuk pertama kalinya akan mengeluarkan laporan tahunan.

Lembaga untuk Pekerjaan Keagamaan—yang dalam beberapa tahun belakangan menjadi pusat dari beberapa skandal keuangan—mengatakan akan menggunakan perusahaan akuntansi independen untuk memenuhi standar internasional dalam memerangi upaya pencucian uang.

Bank tersebut—yang disebut sebagai salah satu bank yang paling tertutup di dunia—akan membuat situs internet dan menerbitkan laporan tahunan sebagai upaya untuk meningkatkan tranparansi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com