Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2013, 18:29 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Aparat keamanan Banglades dan Myanmar, mulai menyerukan evakuasi untuk ratusan ribu warga sebagai antisipasi atas semakin dekatnya serangan badai di dua negara itu.

Topan Mahasen selama ini dianggap sulit diterka arahnya namun kali ini diperkirakan akan menghantam wilayah dataran rendah dekat pantai Bangladesh di sekitar kota Chittagong, dalam waktu 24 jam.

Sementara di Myanmar, daerah yang diduga jadi sasaran topan adalah kawasan yang dihuni warga Muslim di Rakhine yang kini berlindung hanya di tempat penampungan seadanya karena dilanda konflik antar agamas.

PBB telah memperingatkan lebih dari delapan juta jiwa terancam hidupnya akibat serangan badai yang ganas ini, yang diduga akan menghempas daratan pada Kamis (16/5) atau Jumat sesudahnya di dekat perbatasan antara kedua negara.

Di Banglades, seperti ditulis kantor AFP, warga diungsikan ke tempat-tempat pengungsian yang dibangun sebagai antisipasi bencana. 

Perahu Terbalik

Sementara di Myanmar sekitar 166.000 warga rencananya akan dipindahkan ke wilayah di barat laut yang relatif bebas bencana.

"Militer yang akan memindahkan warga ke daratan lebih tinggi, " kata Aung Min salah seorang pejabat Kantor Kepresidenan Myanmar.

Di lokasi yang lebih tinggi itu, para warga akan diungsikan ke sekolah-sekolah dan tempat penampungan, tambahnya dalam sebuah jumpa pers di Rangoon, Rabu (15/5/2013)

"Sebagian warga menolak pindah. Kami juga tidak mau melihat mereka jadi korban jadi kami akan tetap pindahkan dengan dasar UU Perlindungan Bencana," tegasnya.

Lima tahun lalu, sekitar 100.000 ribu orang tewas akibat amukan Siklon Nargis yang menyapu rata wilayah desa-desa di pantai Bangladesh maupun Burma.

Senin (13/5) malam, setidaknya 50 orang Rohingya tenggelam karena perahu yang membawa mereka terbalik. Perahu tersebut membawa warga dalam upaya menyelamatkan diri sebelum topan Mahasen menerjang.

Mereka diperkirakan memutuskan untuk meninggalkan kamp pengungsi yang terletak di wilayah dataran rendah tanpa menunggu bantuan pemerintah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com