Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kecam Politisi Jepang soal Budak Seks

Kompas.com - 15/05/2013, 11:20 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — China mengecam pernyataan Wali Kota Osaka Toru Hashimoto bahwa para wanita Asia yang dipaksa jadi pekerja seks untuk tentara Jepang pada Perang Dunia Kedua memang "diperlukan" demi memenuhi kebutuhan tentara yang sedang perang. Sementara itu, Pemerintah Jepang mengelak untuk mengomentari pernyataan Hashimoto itu.

"Kami terkejut dan sangat marah dengan pernyataan politisi Jepang itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, kepada wartawan, Selasa (14/5/2013). "Bagaimana negara itu menangani masa lalunya akan menentukan bagaimana Jepang menghadapi masa depannya." Hong Lei mengatakan, rekrutmen paksa "perempuan-perempuan penghibur itu merupakan kejahatan serius militerisme Jepang".

Hashimoto—seorang politisi yang blak-blakan dan komentarnya sering memicu kontroversi—pada Senin mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang bukan satu-satunya negara yang mengelola rumah bordil untuk pasukannya, dan sistem seperti itu "diperlukan" untuk menegakkan disiplin militer. "Bagi mereka yang dipaksa masuk ke rumah bordil dengan melawan kehendak mereka sendiri, itu merupakan tragedi perang," katanya. "Namun pada titik itu, tidak ada bukti bahwa angkatan bersenjata atau pemerintah sendiri menculik para wanita itu."

Korea Selatan juga mengutuk komentar itu dan menuntut permintaan maaf.

Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menolak mengomentari pernyataan Hashimoto, tetapi mengatakan bahwa pemerintah merasakan "pilu yang mendalam setiap kali kami memikirkan tentang penderitaan tak terlukiskan terhadap mereka yang mengalaminya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com