Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Selalu Melepas Waktu Makan Siang untuk Membagikan Makanan

Kompas.com - 14/05/2013, 07:30 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Ada yang jelas berbeda di setiap jam makan siang Tan Choon Khiang (62). Bila orang lain akan tergopoh-gopoh menggunakan waktu jeda makan siang seoptimal mungkin untuk mengisi perut, pria ini punya kegiatan yang berbeda.

Sejak 2011, Tan punya aktivitas baru di setiap jam makan siang. Dia menghabiskan waktu sekitar satu jam tersebut untuk membagikan makanan ke orang miskin, manula, dan cacat. Begitu tanda jam makan siang berdentang, dia akan mengayuh sepeda dari kantornya, Otoritas Transportasi Singapura.

Menumpang kereta angin selama 10-15 menit, pria ini akan membagikan makanan dari pintu ke pintu rumah susun yang sudah rutin dikunjunginya, Chai Chee. Sedangkan makanan yang dibagikan Tan disiapkan oleh lembaga nirlaba Wiling Hearts. Ditanya soal motivasinya, Tan menjawab dengan lugas saja, "Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi?"

Tan pun menegaskan tidak masalah dia harus kehilangan kesempatan makan siang. Setiap pagi dia sengaja menghabiskan sarapan porsi besar sebagai persiapan. Lagi pula, tambah dia, setiap pukul 15.00 di kantornya ada sesi tea break yang menyediakan makanan.

Menjadi relawan bukanlah sesuatu yang baru bagi Tan. Selama 22 tahun dia memimpin Residents' Committee. Dia juga selalu turun ke lapangan, mendengarkan keluhan masyarakat, yang lalu disampaikannya ke pemerintah.

Penduduk yang dibantu tidak mampu menutupi kebahagiaan mereka. Bagi mereka, sosok Tan sudah seperti keluarga sendiri. Terkadang mereka mengajak Tan duduk bersama menceritakan persoalan yang dihadapi.

Tan berharap akan lebih banyak relawan yang tergerak hatinya untuk membantu. "Saya mengerti ini bukan hal yang mudah, sudah banyak yang menolak dengan alasan keluarga, tidak ada waktu," kata dia. Tan pun bertekad melanjutkan rutinitas ini hingga benar-benar tak mampu lagi. Dia pun menyatakan menjadi relawan sudah menjadi sesuatu yang berarti bagi hidupnya, dan baginya berbuat lebih baik daripada sekadar beretorika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com