Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculik Sebut Dirinya "Predator Seksual"

Kompas.com - 10/05/2013, 11:32 WIB

KOMPAS.com — Informasi seputar kasus penculikan dan penyekapan tigas gadis muda di sebuah rumah Cleveland, AS, selama satu dekade mulai banyak terungkap. Pada hari Ariel Castro didakwa di pengadilan atas tuduhan penculikan dan pemerkosaan, pada saat yang sama sejumlah bukti yang ditemukan di rumahnya mulai memberikan titik terang tentang apa yang mungkin telah memotivasi dia untuk melakukan kejahatan keji tersebut.

MSNBC, Minggu (9/5/2013), melaporkan, dalam sebuah catatan bunuh diri yang ditulis tahun 2004, Castro mengungkapkan tentang riwayat pelecehan seksual yang dialaminya pada masa kanak-kanak. Stasiun televisi WOIO Cleveland yang dikutip MSNBC melaporkan bahwa catatan itu menyatakan, Castro sendiri diperkosa oleh seorang anggota keluarganya, dan bahwa ia menyebut dirinya sebagai "predator seksual" yang membutuhkan pertolongan.

Catatan yang sama tampaknya mencakup pengaturan keuangannya untuk ketiga di antara korbannya (Amanda Berry, Gina DeJesus, dan Michelle Knight), tetapi ia juga tampaknya menyalahkan mereka dengan mengatakan, "Mereka berada di sini (rumah Castro) bertentangan dengan keinginan mereka karena mereka membuat kesalahan dengan masuk ke dalam mobil orang yang sama sekali tidak mereka kenal."

Sejumlah laporan lain mengatakan, Castro membagi kue kepada para korban penculikannya pada hari peringatan tahunan penculikan mereka, memaksa mereka untuk merayakan hari itu. Castro bahkan terlihat membagi-bagikan brosur dan menghadiri upacara pembakaran lilin setelah penculikan Gina DeJesus.

Menurut televisi WKYC yang merupakan jaringan afiliasi NBC di Cleveland, saat diinterogasi polisi, Castro menggambarkan dirinya sebagai seorang pecandu seks yang tidak mampu mengendalikan hasrat-hasratnya.

Dia juga rupanya yakin suatu hari dirinya pasti akan tertangkap, dan mengakui bahwa dia tidak punya rencana untuk melarikan diri.

Polisi menggambarkan dia sebagai orang yang "sombong" selama interogasi itu. Ia menunjukkan penyesalan atas penangkapannya, tetapi tidak untuk kejahatan yang telah dilakukannya. Ia menyebut dirinya sebagai "berdarah dingin".

Castro bahkan memberi tahu para interogatornya bahwa polisi hampir saja menangkapnya pada satu kesempatan, tetapi mereka kehilangan kesempatan itu. Rincian atau kapan momen yang lepas itu terjadi masih belum jelas.

Dalam program PoliticsNation di MSNBC hari Kamis, mantan profiler (ahli psikologi yang membantu penyelidikan polisi dengan mengidentifikasi kemungkinan karakteristik pelaku kejahatan tertentu) FBI, Clint Van Zandt, mengatakan, perilaku yang ditunjukkan Castro menunjukkan bahwa penjahat itu telah merasionalisasi perilakunya, bukannya merasa bersalah untuk itu.

"Dia bilang bahwa dia dilecehkan ketika masih kanak-kanak, sebuah cara untuk menyalahkan orang lain. Dia menyalahkan para perempuan itu bahwa mereka masuk ke dalam mobilnya dan itu adalah kesalahan mereka, itu bukan kesalahannya, jadi itu semua rasionalisasi."

"Itu hanya pembenaran dalam pikirannya bahwa dia bukan seorang pria yang buruk, karena lihatlah apa yang saya lakukan, saya telah merawat mereka, saya merayakan ulang tahun bersama mereka."

Ricky Sanchez, teman main band Castro yang bergabung di program PoliticsNation pada Kamis itu, berada di rumah Castro sekitar minggu lalu, dan mengatakan bahwa Castro dan rumah itu tampak normal. Sanchez tidak pernah melihat seorang perempuan pun di rumah itu. Dia pernah melihat gadis kecil yang diyakini hasil hubungan Castro dengan Amanda Berry. Castro tampaknya mengklaim bahwa gadis kecil itu cucunya. Menurut Sanchez, gadis cilik itu tampak sangat pemalu untuk seorang gadis seusianya.

Sanchez sudah berteman dengan Castro selama bertahun-tahun. Sanchez mengunjungi rumah Castro berkali-kali selama 12 tahun terakhir. Dia menegaskan tidak pernah melihat sesuatu yang aneh karena Castro begitu baik, tetapi ia ingat ada begitu banyak kunci di pintu.

Sanchez juga mengatakan pernah ke tingkat dua rumah itu, sekitar lima tahun yang lalu, di mana para korban tampaknya disekap. Meskipun ia hanya melihat kamar tidur Castro, ia mengatakan tidak ada yang tampak mencurigakan. "Dia seorang pria yang sangat baik, tidak ada alasan bagi saya untuk melihat petunjuk apa yang ia sedang lakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com