Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Pakistan Kutuk Penculikan Putra Bekas Perdana Menteri

Kompas.com - 10/05/2013, 04:02 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menyampaikan keprihatinan besar atas penculikan putra mantan Perdana Menteri Pakistan, dan mengutuk perbuatan itu. Ali Haider Gillani, putra Yusuf Raza Gillani dan calon dari satu majelis provinsi di Multan, diculik beberapa pria bersenjata yang tak dikenal, Kamis (9/5/2013). Dalam aksi penculikan itu, satu orang tewas dan beberapa orang lain terluka akibat tembakan para penculik.

Zardari, yang juga menelepon Yousuf Raza Gillani, menggambarkan penculikan Ali Haider Gillani sebagai tindakan pengecut yang paling tercela. Juru Bicara Presiden, Senator Farhatullah Babar, mengatakan Presiden Pakistan pun menyerukan pada seluruh lembaga pemerintah terkait untuk menemukan Ali Haider. "Menemukan Ali Haider Gillani yang diculik, menyelamatkannya, dan menyeret pelaku ke pengadilan," ujar Babar menirukan perintah tersebut.

Zardari mengatakan Partai Demokratik Progresif sudah menyampaikan kekhawatiranya mengenai ancaman gerilyawan fanatik. Partai ini juga telah menyeru komisi pemilihan dan pemerintah untuk melakukan tindakan memadai dalam mengamankan pemilu.

Namun, Zardari menyatakan kekuatan demokrasi takkan tergelincir oleh tindakan pengecut semacam ini. Dia pun berjanji akan terus memerangi fanatisme sampai ke akar-akarnya, dan memastikan proses peralihan demokrasi ini bisa terus berlangsung.

Pemilu Pakistan dijadwalkan berlangsung Sabtu (11/5/2013). Ali Haider diculik di pinggiran kota Multan, Punjab, Pakistan. Sekretaris Ali tewas dan lima orang lain terluka dalam baku tembak selama penculikan.

Keluarga mantan PM Yousuf Raza Gillani, adalah salah satu keluarga paling berpengaruh di kota Multan. Keluarga ini juga adalah salah satu klan pendukung utama Partai Rakyat Pakistan (PPP), yang kampanyenya terus mendapat serangan Taliban Pakistan.

Sejauh ini belum ada kelompok yang menyatakan mendalangi penculikan Ali Haider Gillani, yang juga menjadi kandidat parlemen provinsi untuk partai PPP. Sementara itu, Raza Gillani tak bisa mencalonkan diri setelah dipecat dari jabatannya sebagai perdana menteri dan dituduh menolak membuka kembali penyidikan kasus korupsi terhadap presiden.

Di Islamabad, Raza Gillani meminta seluruh kader PPP tetap tenang menghadapi masalah penculikan putranya itu. Pemilu Pakistan seharusnya menjadi tonggak demokrasi di negara yang hampir sepanjang sejarah modern-nya dikuasai militer ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com