Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Berencana Serang Pemilu Pakistan

Kompas.com - 09/05/2013, 16:47 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Kelompok Taliban Pakistan berencana untuk melakukan sejumlah aksi bom bunuh diri untuk mengacaukan pemilihan umum Pakistan yang menurut rencana akan digelar pada 11 Mei mendatang.

Pemimpin Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud, menjelaskan garis besar serangan, termasuk sejumlah bom bunuh diri, di empat provinsi Pakistan.

"Kami tidak menerima sistem kafir yang disebut demokrasi," kata Mehsud dalam surat bertanggal 1 Mei yang diterima Reuters, Kamis (9/5/2013).

Sejak April lalu, berbagai serangan Taliban Pakistan terhadap politisi dan parpol yang ambil bagian dalam pemilu Pakistan sudah menewaskan lebih dari 100 orang.

Target serangan terutama para politisi dari partai-partai politik sekuler yang dianggap tidak mencerminkan Islam.

Serangan bertubi-tubi membuat para kandidat dari tiga partai utama koalisi Pemerintah Pakistan takut menggelar kampanye terbuka. Mereka kemudian memilih model kampanye dari pintu ke pintu atau menggelar pertemuan kecil di rumah-rumah dan lokasi lainnya.

Namun, partai politik oposisi terbesar yang dipimpin mantan perdana menteri Nawaz Sharif sama sekali tidak mendapat serangan. Partai ini mendapat dukungan dari berbagai kelompok yang dituding mendukung militansi.

Terlebih lagi, Nawaz Sharif—yang menjadi calon kuat perdana menteri Pakistan—mengatakan sudah saatnya Pakistan memikirkan ulang dukungannya terhadap perang melawan militansi Islam yang digelar Amerika Serikat.

Sharif juga mengatakan, dia akan mengupayakan negosiasi damai dengan kelompok Taliban.

Taliban juga tidak menyerang mantan bintang kriket, Imran Khan, yang terjun ke dunia politik. Dalam berbagai kampanyenya, Imran mengusulkan agar Pakistan menembak jatuh drone AS dan menarik mundur pasukannya dari kawasan di sepanjang perbatasan Afganistan.

Untuk mengamankan pemilihan umum nanti, angkatan bersenjata Pakistan akan mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk disebar di lokasi-lokasi pemungutan suara dan pusat penghitungan suara untuk mengurangi kemungkinan serangan Taliban.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com