Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Gereja Tanzania, 3 Warga UEA dan 1 Saudi Ditahan

Kompas.com - 08/05/2013, 16:46 WIB

DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Pemerintah Tanzania menangan tiga warga Uni Emirat Arab dan seorang warga Arab Saudi terkait serangan bom di sebuah gereja di kota Arusha. Demikian pernyataan pemerintah Tanzania, Rabu (8/5/2013).

Pernyataan ini sekaligus meralat pernyataan sebelumnya yang menyatakan keempat orang yang ditahan itu semuanya adalah warga negara Arab Saudi.

Selain keempat orang itu, lima orang warga negara Tanzania juga ditahan terkait serangan bom gereja pada Minggu (5/5/2013), yang menewaskan tiga orang itu.

"Kami menangkap tiga orang warga Uni Emirat Arab dan seorang warga Arab Saudi. Mereka ditahan saat mencoba melintasi perbatasan menuju Kenya," kata Gubernur Arusha, Magesa Mulongo.

"Belum satupun dari mereka yang sudah ditahan menjadi tersangka. Penyelidikan masih berlangsung, mereka menjadi tersangka saat ini. Mereka bisa dibebaskan atau diadili. Semua tergantung hasil penyelidikan," tambah Mulongo.

Serangan bom yang hingga kini belum diketahui dalangnya, disebut Presiden Tanzania Jakaya Kikwete sebagai sebuah aksi terorisme dan merupakan insiden terburuk yang terjadi di negeri Afrika Timur itu dalam beberapa tahun terakhir.

Bom yang meledak di Gereja Katolik Santo Joseph itu selain menewaskan tiga orang juga melukai 60 orang lainnya yang hadir dalam misa perdana di gereja yang baru diresmikan itu.

Salah satu yang hadir dalam misa itu adalah Duta Besar Vatikan Uskup Agung Francisco Montecillo Padilla. Beruntung, sang duta besar lolos dari maut.

Dari 45 juta penduduk Tanzania, separuhnya memeluk agama Kristen dan sepertiga lainnya memeluk Islam. Namun, hingga saat ini tidak diperoleh data resmi jumlah pemeluk kedua agama besar itu di Tanzania.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com