Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Mayon Tewaskan 3 Turis Jerman

Kompas.com - 07/05/2013, 16:48 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Tiga turis Jerman dan seorang pemandu asal Filipina dipastikan menjadi korban tewas akibat letusan Gunung Mayon, Selasa (7/5/2013). Demikian pernyataan pemerintah setempat.

Juru bicara kepolisian setempat, Superintenden Renato Bataller, memastikan jumlah korban tewas itu. Selain korban tewas, tujuh orang lainnya terluka, empat di antaranya warga negara Thailand.

Saat ini, masih terdapat sekitar 20 orang wisatawan asing dan para pemandunya terjebak di lereng Gunung Mayon. Tim penyelamat yang menggunakan helikopter dikerahkan untuk mencari korban selamat.

Seorang operator wisatawan setempat, Marti Calleja, mengatakan, kabar soal tewasnya empat wisatawan Jerman itu diperolehnya dari seorang perempuan Austria yang selamat dari bencana tersebut.

"Setelah letusan terjadi hujan batu," kata Calleja, menirukan perempuan Austria itu.

"Batu-batu yang beberapa berukuran sebesar meja makan, kemudian menjatuhi mereka," tambah Calleja.

Calleja mengatakan, tiga pemandu asal Filipina yang bekerja di perusahaannya dan lima wisatawan asing yang mendaki Gunung Mayon beberapa jam sebelum gunung itu meletus juga belum kembali.

Calleja mengatakan, para wisatawan asing itu membayar 100 dollar AS atau hampir Rp 1 juta untuk pengalaman bertualang dan mendaki gunung setinggi 2.460 meter yang terkenal dengan sejarah letusannya yang mematikan itu.

Seharusnya terdapat radius enam kilometer daerah bahaya permanen. Namun, kata Calleja, pemerintah setempat mengizinkan pendakian jika tak terdapat tanda-tanda gunung itu akan meletus.

"Sekitar 300 sampai 1.000 pendaki memenuhi gunung ini di saat puncak, yaitu Mei hingga Agustus," papar Calleja.

Gunung Mayon yang terletak sekitar 300 kilometer sebelah tenggara Manila sudah meletus sebanyak 48 kali sepanjang sejarahnya.

Pada 1814, letusan Gunung Mayon mengakibatkan 1.200 orang tewas dan aliran laharnya mengubur kota Cagsawa.

Pada 2009, puluhan ribu penduduk desa terpaksa mengungsi ketika Mayon meletus, yang menyemburkan abu dan lahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com