Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Jenazah Tamerlan: Kita Tetap Harus Kuburkan Orang Ini

Kompas.com - 07/05/2013, 01:22 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

BOSTON, KOMPAS.com — Pengurus pemakaman di kawasan Boston menolak menerima jenazah Tamerlan Tsarnaev untuk dikuburkan di pemakaman mereka. Tamerlan adalah tersangka pelaku peledakan di Maraton Boston, Senin (15/4/2013), yang tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Kamis (18/4/2013).

"Saya pikir banyak orang tidak mengerti," kata direktur rumah duka yang mengurus jenazah Tamerlan, Peter Stefan, seperti dikutip dari CNN. Dia mengakui bahwa kasus ini memang emosional. "Namun, kita tetap harus mengubur orang ini. Siapa pun dia, di negara ini kita mengubur orang," tegas Stefan.

Stefan mengatakan sudah mengupayakan beragam cara untuk bisa menguburkan Tamerlan. "Saya pikir mereka (pengurus pemakaman yang dihubungi) takut diprotes masyarakat yang anggota keluarganya dimakamkan di sana," kata dia. Terlebih lagi, pemesan kompleks pemakaman itu cukup banyak.  

Mungkin masyarakat Boston harus melihat beberapa kasus di masa lalu untuk bisa memberikan tempat penguburan bagi Tamerlan. Pembunuh Presiden John F Kennedy, Lee Harvey Oswald, dikuburkan di daerah Dallas, kota di mana Oswald membunuh Kennedy pada 1963. Abu dari pelaku pengeboman di Oklahoma, Timothy McVeigh, ditabur setelah dieksekusi meskipun tak diketahui pasti di mana lokasi penaburan tersebut.

Mempertimbangkan penguburan di luar Massachusetts

Hingga Minggu (5/5/2013) waktu setempat atau Senin (6/5/2013) waktu Indonesia, hanya Ruslan Tsarni, paman Tamerlan, yang mendampingi jenazah di rumah duka Stefan. Ruslan, yang mengecam tersangka pengeboman sebagai "pecundang" setelah serangan, tetap melakukan tradisi Islam mempersiapkan tubuh untuk penguburan, yaitu memandikan dan mengafani.

"Tinggal saya sendirian menangani ini," kata Ruslan. Dia ingin keponakannya dikuburkan di Cambridge, Massachusetts, karena di sinilah keponakannya tinggal. "Dia dibesarkan di sini," kata Ruslan. Namun, pejabat kota setempat sudah menolak gagasan itu.

Stefan mengatakan, dia dan keluarga Tamerlan sedang mempertimbangkan membawa jenazah ke pemakaman Muslim di luar Massachusetts, tetapi tidak dapat dipastikan penolakan tak terjadi di lokasi itu juga karena orang-orang takut dengan reaksi warga sekitar pekuburan.

Terlebih lagi, sebenarnya, kuburan di Massachusetts juga non-sektarian dengan menyisihkan lahan untuk kuburan Muslim. "Satu-satunya yang benar-benar pemakaman Muslim hanya ada di Connecticut," ujar Stefan tanpa menyebutkan kawasan pekuburan yang dimaksudkannya.

Ada kemungkinan jenazah Tamerlan dikirim ke luar negeri, tetapi pilihan ini pun masih harus dibahas. "Pada titik ini, setiap hasil akan lebih baik daripada tidak sama sekali," tegas Stefan. Dia menyatakan akan tetap berupaya mencari penyelesaian untuk urusan ini.

Jika tetap tak ada pemakaman yang mau menerima jenazah Tamerlan, Stefan berencana meminta Pemerintah Amerika Serikat untuk menyediakan satu lahan kuburan itu. Dia mengatakan, direktur rumah duka telah melakukan hal serupa selama bertahun-tahun.

Namun, Stefan mengakui kasus Tamerlan memang punya situasi unik dan sulit. "Ini adalah masalah besar dan seseorang harus turun tangan dan berkata, 'Lihat, kita harus melakukan sesuatu di sini,' " tegas dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com