Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Najib Bakal Ditinggal Etnis China?

Kompas.com - 06/05/2013, 16:03 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Kemenangan Barisan Nasional (BN) dalam pemilihan umum Malaysia pada Minggu (5/5/2013) memang menyisakan posisi tak nyaman bagi Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Makanya, meski mengantongi 133 dari 222 kursi di majelis rendah, Najib yang juga Ketua BN buru-buru menjanjikan rekonsiliasi nasional sebagai agenda penting petahana, tulis AP.

Najib Razak sendiri, sesuai konstitusi Malaysia, pada Senin (6/5/2013) bakal dilantik kembali menjadi PM Malaysia. Masa jabatannya untuk lima tahun ke depan.

Catatan raihan kursi itu memang buruk. Soalnya, angka 133 adalah selisih 7 kurang dari raihan pada pemilu 2008. Perolehan 133 itu sama halnya dengan kegagalan BN meraup dua pertiga suara mayoritas parlemen. Padahal, 25 persen dari parlemen adalah warga negara Malaysia dari etnis China.

Asosiasi Warga China Malaysia (MCA) menjadi salah satu anggota koalisi BN. Menurut Presiden MCA Chuan Soi Lek, susutnya perolehan kursi BN sama artinya dengan hilangnya kesempatan bagi etnis China untuk duduk di kabinet. Setidaknya, dari 35 kursi parlemen, MCA cuma mampu meraih 7 kursi. Padahal, pada pemilu sebelumnya, MCA mampu menggondol 15 kursi.

Berangkat dari situlah, rekonsiliasi yang ditawarkan Najib berfokus pada moderasi untuk multirasial di Malaysia. Pasalnya, khalayak mafhum, dalam berbagai kebijakannya, BM terbilang lebih banyak memberi kemudahan bagi etnis Melayu ketimbang etnis lainnya.

Tak cuma itu, etnis China di Malaysia juga mulai kehilangan respek terhadap dominasi BN lantaran menguatnya dugaan korupsi selama BN berkuasa sejak 1957.

Najib yang menganggap penting dukungan suara dari etnis China ini saat menjabat kali pertama menjabat PM pada 2009 mendekati etnis ini dengan berbagai cara. Salah satunya melalui media sosial. Di akun Facebook-nya, Najib menggunakan bahasa China "Ah Jib Gor" atau sebutan "Saudara Najib" sebagai bentuk relasinya demi mendapatkan dukungan warga etnis China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com