Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Menang, Najib Razak dalam Posisi Sulit

Kompas.com - 06/05/2013, 15:26 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang akan dilantik kembali sore ini di Istana Negara Malaysia, Senin (6/5/2013) sore diprediksi tak akan mudah menjalankan pemerintahannya kali ini.

Dia bahkan diprediksi akan lengser dari jabatannya akhir tahun ini. Demikian sumber dari Barisan Nasional seperti dikutip Reuters, Senin (6/5/2013).

Prediksi itu terkait dengan hasil pemilu yang kembali memperpanjang kekuasaan koalisi Barisan Nasional namun mencatatkan hasil pemilu terburuk yang pernah dilalui koalisi penguasa.

Masa depan Najib (59), tak menentu setelah Barisan Nasional hanya memperoleh 133 dari 222 kursi parlemen atau tujuh kursi lebih rendah dari yang mereka peroleh pada pemilu 2008. Jumlah ini juga di bawah mayoritas dua pertiga suara yang menjadi target.

Media massa lokal mengabarkan Barisan Nasional bahkan tak memperoleh dukungan mutlak rakyat untuk pertama kalinya dalam 44 tahun terkahi. Apalagi koalisi oposisi pimpinan Anwar Ibrahim memprotes sistem pemilu yang dinilainya curang.

Koalisi Pakatan Rakyat tahun ini mendapatkan 89 kursi, tujuh kursi lebih banyak dari hasil pemilu lima tahun lalu, namun masih terlalu sedikit untuk menggeser salah satu rezim di dunia yang paling lama memerintah.

Najib Razak kini menghadapi tugas berat dalam membujuk Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) -kelompok dominan dalam Barisan Nasional- untuk meneruskan reformasi ekonomi dan sedikit demi sedikit meninggalkan kebijakan pro-Melayu dan mengesampingkan etnis-etnis lain di Malaysia.

"Najib mungkin akan lengser akhir tahun ini," kata seorang pejabat senior UMNO.

"Hasil yang dia torehkan (dalam pemilu) sangat buruk. Dia tak punya daya tawar yang kuat," tambah pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu.

Apalagi, mantan perdana menteri Mahathir Mohammad, yang masih sangat berpengaruh di UMNO, pernah mengatakan Najib harus meningkatkan perolehan 140 kursi yang didapat dalam pemilu 2008 atau posisinya akan susah dipertahankan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com