Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Berkabung, 38 Tewas dalam Kebakaran Rumah Sakit Jiwa

Kompas.com - 27/04/2013, 05:32 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com — Sebanyak 38 orang tewas akibat kebakaran yang mengamuk di sebuah rumah sakit jiwa yang terisolasi, di pinggiran kota Moskwa, Rusia, Jumat (26/4/2013) dini hari waktu setempat. Hampir semua pasien tewas di kamar masing-masing, tak hanya karena kebanyakan dalam pengaruh obat penenang, tetapi juga karena terhalang jendela berjeruji untuk menyelamatkan diri.

Hampir semua korban tewas karena menghirup asap dalam tidur mereka. Sumber kepolisian setempat mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, kemungkinan para pasien juga dalam pengaruh obat penenang yang memang diresepkan untuk mereka.

Upaya pemadaman kebakaran pun terlambat karena petugas pemadam kebakaran terhambat penyeberangan sungai yang tertutup. Alih-alih 20 menit seperti yang diharapkan, para petugas pemadam kebakaran butuh waktu satu jam menuju lokasi karena harus mengambil rute memutar, seperti dikutip Russia Today berdasarkan sumber dari media lokal Komsomolskaya Pravda.

Namun, dari kebakaran ini, petugas juga menemukan sebuah upaya menggali terowongan kecil dari dalam rumah sakit. Diduga salah satu pasien rumah sakit mencoba melarikan diri, seperti dikutip dari Russia Today.

Dari kebakaran ini, hanya tiga dari 41 orang yang ada di dalam rumah sakit yang bisa menyelamatkan diri. Ketiga orang itu adalah satu perawat dan dua pasien.

Kebakaran terjadi pada Jumat (26/4/2013) sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Rumah sakit jiwa ini berlokasi di desa Ramensky, sekitar 100 kilometer di sebelah utara Moskwa.

Hari berkabung

Pemerintah Rusia menyatakan, Sabtu (27/4/2013) dinyatakan sebagai hari berkabung, menyusul kebakaran tragis ini. Investigasi pun langsung digelar. RIA Novosti menyebutkan, dugaan sementara kebakaran ini dipicu hubungan pendek arus listrik.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun sudah langsung memerintahkan investigasi atas kebakaran ini. Dalam pernyataan di situs pemerintah, Putin mendesak aparat hukum, kementerian kesehatan, pejabat gubernur, dan pejabat lokal lainnya untuk memastikan penanganan terbaik terhadap para korban.

Sumber: NBC/AP/CNN

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com