Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Lari 45 Tahun Lalu, Baru Terungkap Sekarang

Kompas.com - 25/04/2013, 04:01 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Selama 45 tahun, keluarga Carolee Sadie Asbhy hanya bisa bertanya-tanya siapa pengemudi mobil yang menabrak bocah perempuan yang saat itu baru berusia 4 tahun. Carolee tewas tertabrak saat menyeberang jalan di malam Halloween, 31 Oktober 1968. Kini, pertanyaan puluhan tahun itu terjawab, meski si penabrak tak lagi bisa dibawa ke meja hijau.

"Keajaiban" jejaring sosial Facebook dan kegigihan seorang pensiunan detektif polisi adalah pengungkap pelaku kasus tabrak lari tersebut. Kepolisian setempat menyatakan, pelaku tabrak lari adalah pria yang pada waktu kejadian telah memberikan informasi palsu kepada penyidik.

Douglas Parkhurst (62) diidentifikasi sebagai pengemudi mobil yang telah menabrak Carolee di Fulton, kota kecil di pinggiran New York, yang kini penduduknya pun sekitar 12.000 jiwa. Kepolisian Fulton menegaskan, Parkhurst sudah tak bisa diajukan ke persidangan untuk kasus itu karena berdasarkan Undang-Undang Federal kasus tersebut telah kedaluwarsa. Namun, nomor telepon yang terdaftar atas nama Parkhurst telah diputus.        

Selama lebih dari empat dekade, Parkhurst bisa menyembunyikan perbuatannya. Dia menabrak Carolee yang tengah berjalan dengan saudara-saudaranya, yang menyeberang jalan seusai membeli lilin untuk ulang tahun ke-15 sepupunya. Dua saudara Carolee tidak terluka, tetapi Carolee meninggal akibat luka dari tabrak lari tersebut.

Parkhurst sudah ditanyai penyidik ketika kecelakaan terjadi karena dia diketahui mengalami kecelakaan pada malam yang sama. Tetapi, Parkhurst bisa meyakinkan penyidik bahwa kecelakaannya terjadi di kota tetangga. Bahkan, meski bekas kecelakaan di mobil Parkhurst tidak cocok dengan keterangannya yang mengatakan telah menabrak sebuah bangunan pos penjagaan, polisi saat itu tak menanyainya lebih lanjut.

Berkat Facebook dan pensiunan detektif polisi

Belakangan, pada 2000, kepolisian Fulton memeriksa kembali ratusan petunjuk dari kecelakaan tersebut. Titik cerah muncul tahun lalu, setelah pensiunan detektif polisi Fulton, Letnan Russ Johnson, menulis rincian kasus tabrak lari itu di laman sejarah lokal di jejaring Facebook. Seorang bekas penduduk Fulton yang kini bermukim di Florida menanggapi tulisan Johnson dengan memberikan keterangan baru.

Perempuan yang tak disebutkan identitasnya oleh polisi itu mengatakan, segera setelah kecelakaan tersebut dia didekati keluarga Parkhurst dan diminta membuat alibi dengan mengatakan bahwa pada malam kecelakaan itu dia bersama Parkhurst. Saat itu, perempuan ini menolak permintaan tersebut tanpa pernah tahu alasan mengapa alibi itu dibutuhkan. Baru sekarang dia menduga permintaan tersebut terkait tabrak lari terhadap Carolee.

"Informasi baru ini membawa penyidik kembali menanyai Parkhurst," kata penyidik kepolisian Fulton, Sersan Stephen Lunn Jr. Setelah beberapa kali ditanyai, Parkhurst mengaku pada malam kecelakaan itu dia minum bir dan berkendara melintasi Fulton, dengan seorang saudaranya yang mabuk di kursi belakang, saat dia merasa membentur sesuatu. Dia berkilah saat itu merasa hanya menabrak binatang, tetapi sekarang dia tahu bahwa yang ditabraknya adalah Carolee. Namun, Parkhurst pun mengakui bahwa dia telah berbohong kepada polisi ketika ditanya soal kecelakaan malam itu.

Ibu Carolee, Marlene, dan kakak Carolee yang menyeberang jalan bersama di malam kecelakaan, Darlen McCann, kini masih tinggal di Fulton. Tetapi, upaya menghubungi mereka baik melalui jejaring Facebook maupun telepon tak membuahkan hasil.

Dalam pengakuannya, Parkhurst menyebutkan, pada malam kecelakaan itu dia mengendarai Buick Special 1962 berwarna coklat yang belakangan teronggok di halaman belakang rumah adik perempuannya, di daerah perbatasan dengan Meksiko. Dihajar cuaca selama 40 tahun, mobil yang sudah berkarat itu tak lagi menyediakan bukti kepada para penyidik untuk menjerat Parkhurst atas tindakan tabrak lari yang dilakukannya 45 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com