Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utamakan Standardisasi untuk Hadapi AEC 2015

Kompas.com - 20/04/2013, 19:17 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Persaingan antarnegara anggota ASEAN makin menajam saat Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) resmi berlaku pada 2015.  Segala sektor industri di Indonesia, termasuk herbal seolah mendapat tantangan baru untuk bisa bersaing sekuat mungkin.

Industri herbal, seturut catatan Kementerian Perindustrian, termasuk sektor yang memiliki peluang cerah. Pasalnya, omzet Rp  11 triliun lebih pada akhir tahun silam masih bisa meningkat. Catatannya, bahan baku lokal harus betul-betul terpenuhi oleh  industri herbal nasional.

Tantangan lainnya adalah standardisasi bagi industri herbal. Hal itu mengemuka saat Sidomuncul dan Ikatan Dokter Indonesia  (IDI) menghelat seminar bertajuk "Pemanfaatan Herbal Medik sebagai Paradigma Baru dalam Bidang Pelayanan Kesehatan"di Rumah  Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada Sabtu (20/4/2013).

Selain Direktur Utama Sidomuncul Irwan Hidayat, hadir sebagai pembicara dalam kesempatan itu antara lain Direktur Penilaian  Obat Asli Indonesia Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dr.Sherley, M.Si, Direktur Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan  Tradisional, Alternatif dan Komplementer Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, dan  Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Prof. Dr.dr Agus Purwadianto DFM, SH, M.Si.Sp.F(K).

Irwan memaparkan, industri farmasi di Indonesia hadir diri ciri khasnya yakni standardisasi sama untuk produk. "Pabrik-pabrik obat misalnya akan membuat produk parasetamol dengan standardisasi sama,"katanya.

Hal berbeda, kemudian, lanjut Irwan, terjadi di industri herbal. Sampai kini, setiap industri memiliki standardisasi berbeda untuk satu produk. Hal itu bisa terjadi lantaran pengelolaan dari hulu sampai dengan hilir memiliki ciri khas sendiri-sendiri. "Menurut saya, itulah kekhasannya,"ujarnya.

Satu hal yang patut menjadi perhatian adalah upaya-upaya industri herbal meyakinkan pemangku kepentingan bidang kesehatan makin memercayai khasiat obat herbal. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan berbagai pengujian seperti toksisitas produk. Hal inilah yang menurut Irwan menjadi salah satu cara untuk makin membuat semua pihak tak lagi meragukan produk herbal. "Saya yakin, yang utama memang kepercayaan,"demikian Irwan Hidayat.
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com