Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Orang Tewas akibat Gempa di China

Kompas.com - 20/04/2013, 12:42 WIB

BEIJING, KOMPAS.com Ratusan orang tewas atau terluka saat sebuah gempa bumi dangkal yang kuat mengguncang Provinsi Sichuan di China barat daya, Sabtu (20/4), kata para pejabat setempat. Lima tahun lalu sebuah gempa besar melanda wilayah yang sama yang tercatat sebagai salah satu gempa bumi terburuk yang mengguncang China selama beberapa dekade terakhir.

Gempa dangkal itu berpusat di dekat kota Ya'an di tepi Dataran Tinggi Tibet setelah pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB. Gempa tersebut menyebabkan tanah longsor, menghancurkan bangunan dan memicu operasi penyelamatan besar-besaran. Kanto berita Xinhua sebelumnya telah melaporkan bahwa 2.000 tentara telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pertolongan.

"Gempa bumi di Ya'an, Lushan, telah menyebabkan ratusan orang terluka atau tewas," kata biro kegempaan Sichuan.

Empat jam setelah gempa melanda, jumlah korban tewas telah mencapai 56 orang, kata kantor berita Xinhua, yang mengutip pusat bantuan gempa provinsi. Sementara itu, televisi CCTV News yang mengutip keterangan pihak berwenang Sichuan sebelumnya melaporkan korban telah mencapai 72 orang. Namun, angka itu kemudian direvisi menjadi hanya 47 orang.

Gempa itu menimbulkan kepanikan pada warga di kota-kota yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa. Mereka berlarian ke jalan-jalan, beberapa bahkan hanya mengenakan piyama.

Badan Survei Geologi AS atau US Geological Survey (USGS) mengatakan, gempa tersebut berkuatan 6,6. Namun ahli gempa lokal mencatat gempa itu berkekuatan 7,0. USGS di situsnya mengatakan gempa itu kemungkinan menimbulkan "korban yang signifikan". "Kerusakan dan bencana sekala luas kemungkinan terjadi," kata USGS. "Sejumlah peristiwa di masa lalu dengan tingkat peringatan seperti ini telah membutuhkan respons, baik dengan tingkat nasional maupun internasional."

Tahun 2008, provinsi itu mengalami salah satu gempa bumi terburuk di negara itu selama beberapa dekade. Ketika itu, sekitar 87.000 orang hilang atau tewas. Gempa yang melanda barat-barat laut Chengdu itu menyedot banyak dukungan. Para relawan bergegas ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan. Perdana menteri China saat itu, Wen Jiabao, berkunjung ke lokasi.

Gempa itu memicu kemarahan publik setelah ada sejumlah penemuan bahwa banyak sekolah roboh, sementara bangunan lain tidak. Hal itu menimbulkan kecurigaan tentang korupsi dan penyunatan anggaran konstruksi bangunan publik. Kematian anak-anak menjadi subyek sensitif dan tabu di media China dan situs media sosial yang sangat dikendalikan pemerintah.

Gempa bumi sering mengguncang wilayah barat daya China. Gempa bumi kembar menggoyang Provinsi Yunnan, September lalu, yang memicu tanah longsor dan sedikitnya 80 orang tewas. Rumah-rumah roboh dan orang-orang tidur di luar karena takut gempa susulan, sementara pekerja darurat berjuang untuk membersihkan jalan yang tertutup tanah longsor.

Sebuah gempa berkekuatan 5,5 di Yunnan pada Juni lalu menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 100 orang. Gempa lain yang berkekuatan 5,4 terjadi pada tahun sebelumnya di dekat perbatasan dengan Myanmar. Sebanyak 25 orang tewas dan 250 orang lainnya luka-luka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com