Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Tentara Dikerahkan ke Republik Afrika Tengah

Kompas.com - 19/04/2013, 19:29 WIB
Pascal S. Bin Saju

Penulis

N'DDJAMENA, KOMPAS.com - Para pemimpin negara di kawasan Afrika Tengah memutuskan untuk mengirim 2.000 tentara regional ke Republik Afrika Tengah (CAR). Hal itu dilakukan karena meluasnya kekerasan dan penjarahan pascakudeta, Maret lalu.

 

Keputusan itu, seperti dilaporkan AFP pada hari Jumat (19/4/2013), merupakan hasil Konferensi Tingkat Tinggi Komunitas Ekonomi Negara-Negara di Afrika Tengah (ECCAS), Kamis di N'ddjamena, Chad. Pemerintah Chad telah menjadi fasilitator pertemuan tingkat tinggi regional itu.

 

Blok ECCAS menegaskan, pengiriman pasukan regional dilakukan untuk membantu pemerintahan transisi di CAR. Terutama untuk memulihkan "keamanan dan melakukan restrukturisasi pasukan keamanan".

 

Presiden Chad Idriss Deby mengatakan, sebenarnya di CAR sudah ada 500 personil dari pasukan penjaga perdamaian multinasional di Afrika Tengah (FOMAC). Namun, karena luasnya masalah keamanan, kontingen ini "tidak cukup melakukan pekerjaan" berat itu.

 

"Orang-orang bersenjata menjarah, lalu menculik untuk mendapatkan tebusan dan memerah penduduk," kata Deby.

 

Menurut Deby, kelompok Seleka, aliansi pasukan pemberontak yang melakukan kudeta terhadap Presiden Francois Bozize, tidak memiliki struktur organisasi yang kuat dan sistem komandonya lemah.

 

Seleka merebut kekuasaan di Bangui, ibu kota CAR, pada 24 Maret lalu. Pemimpin Seleka, Michel Djotodia telah terpilih oleh parlemen sementara untuk masa jabatan 18 bulan. Djotodia berjanji menyerahkan kekuasaan sebelum pemilu tahun depan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com