Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslim AS Khawatir Dipersalahkan atas Bom Boston

Kompas.com - 17/04/2013, 11:17 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com Segera setelah beberapa bom meledak di garis finis Boston Marathon, Senin (15/4/2013) petang, seorang pengguna Twitter yang dilaporkan berasal dari Libya menulis komentar yang kemudian di-retweet oleh orang-orang Muslim di Amerika. Ia menulis "semoga bukan warga Muslim".

The Muslim Public Affairs Council adalah salah satu yang me-retweet komentar itu. Haris Tarin yang mengepalai kelompok advokasi di Washington mengatakan, "Komentar itu mencerminkan perasaan warga Muslim-Amerika bahwa, begitu ada serangan teroris, warga Muslim-Amerika akan dituduh."

Ia menambahkan, banyak Muslim merasa diserang sebagai warga Amerika dan dikucilkan sebagai Muslim karena kecurigaan yang sering ditudingkan kepada mereka.

Presiden Amerika Barack Obama hati-hati mengambil kesimpulan sebelum seluruh fakta diketahui. Tarin mengatakan, pada umumnya pejabat dan pemimpin politik Amerika bersikap demikian. "Saya kira badan-badan penegak hukum dan banyak pejabat publik kita sudah sangat bertanggung jawab dalam pernyataan dan pembicaraan mereka tentang isu ini," tambah Tarin.

Meskipun serangan 11 September 2001 dilakukan oleh warga Muslim yang mengatasnamakan Islam, ada pula beberapa serangan teroris yang dilakukan oleh para ekstremis di dalam negeri yang tidak terkait apa pun dengan Islam, demikian ujar Ibrahim Hooper dari Council on American Islamic Relations.

Hooper mangatakan, "Yang harus kita lakukan adalah mengingat kembali serangan tahun 1995 terhadap gedung federal Murrah di kota Oklahoma, yang kala itu begitu banyak orang tewas dan pada beberapa hari pertama warga Muslim dan Arab menjadi target."

Dalam kasus itu, dua warga Amerika yang terdorong sentimen anti-pemerintah akhirnya divonis bersalah, dan satu di antara mereka dihukum mati.

Terkait serangan di Boston, beberapa komentar anti-Muslim tampak pada situs-situs media sosial. Pada saat bersamaan, pemimpin kelompok ekstremis Salafi di Jordania mengatakan ia gembira melihat bencana di Boston itu.

"Ada miliaran orang di dunia yang memiliki akses internet dan satu-dua individu bisa memiliki pandangan ekstremis. Tapi tidak berarti hal ini mewakili mayoritas warga Muslim di seluruh dunia," ujar Hooper.

Para pemimpin Muslim Amerika mengatakan, serangan seperti yang terjadi di Boston ini sering kali bertujuan untuk memecah warga Amerika. Mereka mengatakan, Amerika seharusnya menanggapi serangan itu dengan menunjukkan persatuan, lepas dari siapa yang melakukannya.

Baca Juga: Teror Bom di Boston

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com