Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Wartawan BBC Menyaru Jadi Mahasiswa, Lalu Buat Film Dokumenter Korut

Kompas.com - 15/04/2013, 01:57 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Salah satu media terkemuka Inggris, BBC, mendapat kecaman dari universitas terkemuka negara itu, setelah "menyelundupkan" wartawannya dalam rombongan mahasiswa doktoral yang melakukan perjalanan akademis ke Korea Utara. Wartawan yang ikut dalam rombongan tersebut membuat film dokumentasi dari salah satu negara paling tertutup di dunia itu.

London School of Economics (LSE) mengatakan, tiga wartawan BBC, termasuk seorang wartawan yang disegani, John Sweeney, bergabung dalam perkumpulan mahasiswa yang sedang melakukan kaji wisata pada akhir Maret 2013. Mereka berpura-pura menjadi wisatawan, tapi kemudian membuat film tentang Korea Utara. Kelompok mahasiswa ini sudah mendapatkan pemberitahuan tentang kehadiran wartawan BBC, tapi tidak diketahui apakah BBC memang akan menggunakan perjalanan ini untuk program "Panorama" mereka.

"Ini bukan studi wisata resmi LSE," kata Craig Calhoun, direktur LSE melalui akun Twitter, seperti dikutip Reuters. "BBC mengaturnya, memanfaatkan perkumpulan itu untuk menjaring peserta."

LSE menyatakan bahwa Sweeney, alumnus 1980, mengaku sebagai mahasiswa doktoral bidang sejarah agar bisa lolos masuk ke Korea Utara, meskipun saat ini ia tidak memiliki hubungan dengan lembaga pendidikan tinggi itu. "Staf BBC mengakui bahwa rombongan itu sengaja menyamarkan keterlibatan BBC dalam kunjungan tersebut," kata LSE.

Menurut LSE, para mahasiswa yang ikut pergi tidak diberitahu dengan jelas agar bisa menyetujui, dan menempatkan mereka dalam bahaya jika penyamaran itu terungkap sebelum mereka meninggalkan Korea Utara. LSE meminta BBC menarik film dokumenter yang menurut rencana akan diputar Senin (15/4/2013) ini, tetapi permintaan tersebut ditolak direktur penyiaran BBC. 

"Para mahasiswa dengan tegas sudah diberitahu dan diperingatkan potensi risiko perjalanan ke Korut bersama wartawan," tulis BBC dalam lamannya. Pemberitahuan tersebut diklaim juga sudah menyebutkan adanya risiko penangkapan dan penahanan, serta kemungkinan tak akan bisa kembali lagi ke Korea Utara pada masa mendatang.

Sementara itu, Sweeney membela diri di akun twitter, dengan menulis, "LSE mengeluarkan pernyataan yang kita perdebatkan". Lalu dia melanjutkan dengan, "Kami pergi ke Korut dengan menyamar. Agen Korut tentu tidak senang. Mahasiswa LSE tahu akan hal ini sebelum pergi. Mereka setuju."

Laman Panorama mengatakan, Sweeney menghabiskan waktu delapan hari untuk menyamar "tepat di jantung negeri yang diawasi dengan ketat". "Bepergian dari Pyongyang ke daerah pedesaan yang termasuk kawasan demilitarisasi —di perbatasan dengan Korea Selatan— Sweeney menyaksikan pemandangan yang suram, orang-orang dicuci otak selama tiga generasi dan rezim dengan senang memberikan kesan berbaris menuju Armagedon," tulisnya.

LSE mengatakan, aspek-aspek terkait Korea Utara sah menjadi bahan penelitian dari berbagai tinjauan disiplin ilmu, tetapi BBC telah merusak nama perguruan tinggi serta membahayakan kunjungan ke negara itu yang berikutnya, juga ke negara lain. "Karya BBC itu membuat mahasiswa berada dalam bahaya, padahal tampaknya tidak mendapatkan informasi baru, kecuali hanya memperlihatkan Korea Utara seperti yang dilihat wisatawan," kecam Calhoun. (M007/Ella Syafputri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com