Berbicara sepekan setelah PM Najib Razak membubarkan parlemen, Ketua KPU Malaysia Aziz Yusof mengatakan sebelum pemungutan suara digelar akan dilaksanakan kampanye selama dua pekan yang dimulai pada 20 April mendatang.
Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang menguasai Malaysia melalui pemerintahan koalisi sejak kemerdekaan negeri itu pada 1957, menghadapi kekuatan oposisi yang signifikan setelah oposisi mendapatkan banyak simpati atas janjinya memberantas korupsi, nepotisme, dan pemerintahan otoritarinisme.
Opisisi pernah meraih hasil terbaik pada pemilu 2008, sehingga cukup memberikan 'pukulan' bagi rezim berkuasa yang selama ini seolah-olah tak terkalahkan.
Di bawah pemerintahan UMNO, Malaysia menjadi salah satu kisah sukses dari sisi ekonomi dan berbagai etnis yang hidup di Malaysia hidup relatif dalam harmoni yang terjaga.
Dalam pemilu mendatang, PM Najib Razak berharap bisa memperpanjang kekuasaan UMNO, dengan mengandalkan perekonomian yang stabil dan berbagai keuntungan lain yang sudah diperoleh rakyat Malaysia.
Namun, oposisi kini mendapat banyak dukungan apalagi tuntutan agar pemerintah lebih terbuka semakin besar. Tuntutan kebebasan ini semakin kuat, setelah internet menyediakan berita yang bebas dari sensor pemerintah, tidak seperti berbagai harian konvensional yang tak bisa lepas dari sensor ketat pemerintah.
Sejauh ini, UMNo dengan Barisan Nasional-nya selalu memperoleh suara mayoritas dalam pemilu, kecuali dalam pemilu 2008. Dalam pemilu mendatang, UMNO kembali mendapat tantangan dari koalisi oposisi Pakatan Rakyat, yang dimpimpin Anwar Ibrahim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.