Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Bersorak, Kepulauan Falkland Berduka

Kompas.com - 09/04/2013, 13:05 WIB

BUENOS AIRES, KOMPAS.com — Dari beberapa kawasan di dunia, Argentina dan Kepulauan Falkland mungkin adalah yang paling merasakan pengaruh mendiang Margaret Thatcher. Sebab, di masa pemerintahan Thatcher-lah Inggris dan Argentina terlibat perang Falkland.

Dan, wafatnya si "Perempuan Besi" mendapat tanggapan berbeda di kedua tempat itu. Di Argentina, sebagian warga negeri itu merasa kecewa karena Thatcher tak pernah diadili untuk apa yang mereka sebut sebagai kejahatan perang di Kepulauan Falkland atau Malvinas.

Miguel Lopez, seorang warga Argentina, mengatakan masih merasa sedih dengan kematian 649 tentara Argentina di Falkland dalam perang selama 74 hari (bukan tahun, red) itu.

"Saya masih merasakan kemarahan itu saat ini," kata Lopez.

Sementara warga lainnya, Domenico Gruscomagno (71), menyambut gembira kematian Thatcher.

"Syukurlah perempuan jahat itu sudah mati," ujarnya.

"Dia perempuan yang menjijikkan. Dia mengobarkan perang demi memenangi pemilu," tambah Domenico.

Sementara itu, Ketua Pusat Veteran Perang Malvinas, Mario Volpe, menyayangkan Thatcher meninggal dunia tanpa pernah dihukum atau diadili.

"Setidaknya dia tidak akan diingat sebagai orang yang menyumbangkan sesuatu untuk perdamaian," ujarnya.

"Saya selalu berpikir dia tidak akan pernah memutuskan untuk menenggelamkan General Belgrano karena kami sedang mempertimbangkan untuk menghentikan perang," tambah dia.

Kapal perang General Belgrano ditenggelamkan Inggris dan mengakibatkan 323 pelaut Argentina tewas. Padahal, pada waktu yang sama Organisasi Negara-negara Amerika tengah mempersiapkan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang.

Volpe menambahkan, keputusan Thatcher menenggelamkan Belgrano membuatnya berada di level yang sama dengan diktator Argentina, Leopoldo Galtieri, yang memerintahkan perebutan Falkland.

Sementara itu, reaksi berbeda terlihat di Kepulauan Falkland. Bendera Inggris dan Falkland dikibarkan setengah tiang untuk menghormati Thatcher.

"Kematian Lady Thatcher membawa kesedihan mendalam di Kepulauan Falkland," itulah tajuk utama mingguan Penguin News yang terbit di kepulauan itu.

"Tanpa dia (Thatcher), kemungkinan besar kami sudah tak berada di sini lagi," kata Sybie Summers, seorang penjaga toko.

Sejarawan lokal, John Smith, masih jelas mengingat kunjungan Margaret Thatcher ke kepulauan itu pada 1983, setahun setelah perang berakhir.

"Di mana pun dia berhenti atau melihat seseorang, dia langsung berbaur dengan warga dan setelah empat hari, dia pergi secara rahasia seperti saat kedatangannya," ujar Smith.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com