Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Najib Resmi Bubarkan Parlemen

Kompas.com - 04/04/2013, 07:42 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Persiapan penyelenggaraan pemilihan umum di Malaysia dimulai setelah Perdana Menteri Najib Razak resmi membubarkan parlemen negara itu, Rabu (3/4). Pemilu Malaysia diperkirakan digelar akhir bulan ini.

Komisi pemilihan umum (pemilu) Malaysia menggelar rapat dalam waktu sepekan mendatang untuk menentukan tanggal pemilu dan permulaan masa kampanye. Ibrahim Suffian, Direktur Program Merdeka Center—sebuah lembaga survei independen, memperkirakan pemilu digelar pada Sabtu (27/4) mendatang.

Berdasarkan kebiasaan di Malaysia selama ini, masa kampanye hanya berlangsung selama dua minggu. Mandat lima tahunan pemerintahan Najib akan berakhir pada 30 April.

”Masa kampanye akan pendek. Pihak oposisi saat ini terlihat sangat bersemangat. Hal itu akan membuat pemilu kali ini sangat kompetitif,” tutur Ibrahim.

Pemilu kali ini juga diduga akan menjadi tantangan terberat yang pernah dihadapi Barisan Nasional, koalisi yang berkuasa sejak kemerdekaan Malaya pada 1957. Koalisi tersebut kehilangan kursi dalam jumlah signifikan pada pemilu 2008 dan untuk pertama kalinya memerintah dengan menguasai kurang dari dua pertiga kursi parlemen.

Sebaliknya, koalisi oposisi Pakatan Rakyat merebut kemenangan bersejarah dan berhasil menguasai 75 dari 222 kursi parlemen serta mengontrol pemerintahan di empat negara bagian.

Kemenangan oposisi diduga akan bertambah tahun ini. Pemilu kali ini berlangsung di tengah meningkatnya ketidakpuasan rakyat Malaysia terkait korupsi, kenaikan biaya hidup, dan kriminalitas di bawah pemerintahan Najib.

Transisi kekuasaan

Dalam pidatonya, Najib menjanjikan transisi kekuasaan yang mulus apabila pihak oposisi meraih kemenangan pada pemilu. Meski demikian, ia juga mendesak lebih dari 13 juta pemilih di Malaysia tidak mempertaruhkan masa depan bangsa dengan memilih pihak oposisi.

”Jangan berjudi dengan nasib anak cucu kita,” tutur Najib.

Sementara pemimpin koalisi oposisi, Anwar Ibrahim, mengaku optimistis tetapi tetap waspada menghadapi pemilu mendatang. ”Saya percaya warga Malaysia telah siap untuk sebuah perubahan,” ujarnya.

Wan Saiful Wan Jan, direktur lembaga pemikir Institute for Democracy and Economic Affairs, mengatakan, oposisi kemungkinan belum akan menang. ”Saya tidak yakin oposisi akan benar-benar menang, tetapi peluang untuk menang jelas lebih besar daripada tahun 2008,” kata Wan Saiful.

Pihak oposisi optimistis bisa menarik sekitar 3 juta pemilih pemula di Malaysia tahun ini.(AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com