Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Desa Kelahiran Chavez, Maduro Janji Menangi Pilpres

Kompas.com - 03/04/2013, 04:55 WIB

CARACAS, KOMPAS.com — Presiden sementara Venezuela, Nicolas Maduro, Selasa (2/4/2013) waktu setempat, mengunjungi desa kelahiran mendiang Hugo Chavez. Di sana, Maduro berjanji dia akan memenangkan pemilihan presiden 14 April mendatang.

"Kami menganggap Chavez sebagai orangtua kami. Dia mewarnai hidup kami, itulah sebabnya kami datang untuk bersumpah di tanah kelahiranya bahwa kami tak akan mengecewakannya," kata Maduro (50), di desa Sabaneta, tempat kelahiran Chavez.

"Saya akan menjadi presiden negeri ini karena dia (Chavez) memerintahkannya," lanjut Maduro.

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa Maduro, mantan pengemudi bus yang sukses di dunia politik itu, mengungguli pesaingnya, Henrique Caprilles, dengan selisih 11-20 persen suara.

Selasa (2/4/2013) menjadi awal periode kampanye kilat selama 10 hari untuk Maduro dan Caprilles. Pemilihan presiden 14 April nanti adalah yang pertama tanpa Chavez dalam 14 tahun masa kekuasaannya.

Maduro mendapatkan keuntungan, yaitu restu pribadi Chavez, yang menunjukkannya sebagai penerus kepemimpinan Venezuela tiga bulan sebelum Chavez meninggal dunia akibat kanker.

Restu itu, yang disampaikan dalam pidato publik terakhir Chavez, menghentikan perselisihan soal penerus kursi pemimpin di tubuh Partai Sosialis yang berkuasa. Restu itu juga sekaligus mengubah status Maduro di mata para pendukung setia Chavez.

"Dia (Maduro) adalah satu-satunya kandidat yang bisa menjamin kebebasan nasional dan bisa mencapai tujuan historis yang ditentukan oleh sang komandan," kata Chyntiq Nouel (29), seorang penduduk desa Sabaneta.

Selain keuntungan restu Chavez, Maduro juga didukung dana berlimpah tokoh-tokoh negara di belakangnya, dukungan dari kelas pekerja yang setia kepada Chavez, serta dari jutaan orang yang mendapat keuntungan dari proyek-proyes sosial bentukan Chavez yang didanai hasil penjualan minyak negeri itu.

Sementara itu, Henrique Caprilles adalah seorang gubernur yang ingin mengubah sistem ekonomi nasionalisasi dan polarisasi politik di masa Chavez, ke sistem pasar bebas ala Brasil dengan dana kesejahteraan rakyat yang besar.

Caprilles memulai kampanyenya di Monagas, sebuah negara bagian pengasil minyak di wilayah timur Vanezuela. Kelompok oposisi berharap efek simpati terkait kematian Chavez mulai memudar sehingga memberikan peluang bagi Caprilles untuk berjuang mendapatkan perhatian pemilih terkait kondisi berat kehidupan rakyat sehari-hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com