Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New York Rayakan Satu Dekade Larangan Merokok

Kompas.com - 28/03/2013, 13:16 WIB

Kota New York merayakan 10 tahun larangan merokok di dalam ruang publik. Wali Kota Michael Bloomberg menilai kebijakan ini berhasil mencegah 10.000 kematian dini yang disebabkan oleh asap rokok.

"Warga New York yang merokok berkurang dan kita hidup lebih lama," kata Bloomberg. Dia menambahkan bahwa kritikan yang menyebut larangan ini akan mengganggu bisnis restoran dan bar terbukti tidak mendasar.

"Sepuluh tahun lalu, saat New York melarang rokok di restoran dan bar, banyak yang memperkirakan akhir dari pelayanan restoran dan industri pariwisata,'' kata Wali Kota dalam sebuah pernyataan yang merayakan UU Bebas Asap Rokok yang diresmikan tahun 2003.

"Namun, 10 tahun kemudian, perokok di New York berkurang, kita hidup lebih lama, industri tetap berkembang dan tidak ada yang meminta agar dibolehkan untuk merokok kembali di bar dan restoran.''

Angka perokok menurun

Sebuah laporan yang dirilis dinas kesehatan New York menyebutkan bahwa angka perokok dewasa turun menjadi 15 persen di tahun 2011 dari sebelumnya 21,5 persen di tahun 2002, tetapi petugas memperingatkan bahwa rokok masih menjadi penyebab utama kematian di kota yang dikenal dengan sebutan Big Apple ini.

Awal bulan ini, Bloomberg mengungkap rencana untuk meminta toko menyembunyikan rokok dan produk tembakau lainnya dari etalase dengan harapan bisa semakin membantu menurunkan jumlah perokok, terutama bagi kalangan muda.

Wali Kota juga ingin membatasi akses untuk mendapatkan rokok ilegal dan murah. Meski dianggap berhasil dalam kebijakan rokok, New York masih harus berjuang untuk mengatur minuman yang mengandung gula berlebihan.

Upaya untuk melarang penjualan minuman jenis ini digagalkan oleh pengadilan. Pengadilan menyebut kebijakan pelarangan minuman yang mengandung gula berlebih sebagai ''sewenang-wenang dan plin-plan'', setelah sebelumnya mendapat tuntutan dari industri pengelola minuman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com