Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Desak Paus Beraksi soal Falkland

Kompas.com - 19/03/2013, 13:09 WIB

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Presiden Argentina, Cristina Kirchner, meminta rekan senegaranya, Paus Fransiskus, menengahi sengketa di Kepulauan Falkland dengan Inggris dalam pembicaraan pertama paus baru itu dengan seorang kepala negara, saat para pemimpin dunia berdatangan untuk mengikuti misa pengukuhannya.

"Saya meminta intervensinya untuk mempromosikan dialog antara kedua belah pihak," kata Kirchner kepada wartawan setelah bertemu paus pertama dari Amerika Latin itu di Vatikan, Senin (18/3). Kirchner memperingatkan, "militerisasi" sedang meningkat di Atlantik Selatan.

Kirchner mencatat bahwa Paus Yohanes Paulus II telah memediasi sengketa antara Argentina dan Cile, ketika kedua negara nyaris berperang terkait sengketa kepulauan Beagle Chanel tahun 1978.

Media Argentina telah mengutip Fransiskus, mantan Uskup Agung Buenos Aires Jorge Bergoglio, ketika mengatakan kepada wartawan pada 2011 bahwa Falklands, yang dikenal di Argentina sebagai Malvinas, adalah milik "kita".

Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Jumat, mengatakan bahwa dia dengan "hormat" tidak sepakat dengan komentar tersebut. Dalam referendum pada bulan ini, 99,8 persen penduduk Kepulauan Falkland memilih untuk tetap bersama Inggris.

Kepulauan yang jarang penduduknya itu telah memicu perang antara Inggris dan Argentina tahun 1982.

"Kami punya kesempatan sejarah yang sangat berbeda sekarang, jauh lebih menguntungkan. Di kedua negara, Inggris dan Argentina, ada demokrasi," kata Kirchner.

Paus baru itu, ketika ia menjadi Uskup Agung Buenos Aires, punya hubungan yang rapuh dengan Kirchner, khususnya terkait undang-undang tentang pernikahan gay, aborsi dan identitas transeksual. Almarhum suami Kirchner, Nestor, menyebut Kardinal Bergoglio sebagai "kepala oposisi yang sesungguhnya" karena pertemuan di belakang layarnya dengan para pemimpin politik.

Pemimpin dari 1,2 miliar umat Katolik dunia itu akan secara resmi dikukuhkan dalam sebuah misa pada hari Selasa ini di Lapangan Santo Petrus. Pihak Vatikan mengatakan bahwa ratusan ribu orang diperkirakan akan hadir.

Fransiskus akan menerima mantel (pallium) kepausan, sebuah strip wol yang dikenakan di atas bahu, dan "Cincin Nelayan" tradisional bergambar Santo Petrus, paus pertama.

cincin itu berupa perak yang dilapisi emas bukan emas murni sebagaimana yang biasanya digunakan untuk lambang kekuasaan kepausan. Misa itu akan didahului dengan tur alun-alun oleh Paus. Upacara misa itu akan diikuti oleh sejumlah tokoh senior gereja serta uskup dari Gereja Katolik Timur.

Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan 132 delegasi asing akan hadir, termasuk 31 presiden, 11 kepala pemerintahan dan enam raja dan ratu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com