Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Negatif Berkeluh Kesah di Jejaring Sosial

Kompas.com - 18/03/2013, 16:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terjadinya kasus pemerkosaan yang diawali perkenalan lewat Facebook merupakan satu dari sekian banyak tindak kejahatan yang timbul akibat dampak negatif dari seringnya remaja zaman sekarang menyampaikan keluh kesah di jejaring sosial. Hal itu tentu tidak disadari oleh sebagian besar remaja bahwa tindakan mereka mengundang reaksi orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kejahatan terhadap mereka.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (18/3/2013) siang. Menurut Arist, kebanyakan para korban telah terjerat janji-janji dan bujuk rayu dan hal itu yang kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin merusak masa depan generasi muda.

"Para pelaku biasanya dengan online itu bisa mengetahui kalau sasarannya sedang mengalami masa-masa di mana orang sekarang menyebutnya lagi bete," ujar Arist.

Namun begitu, menurut Arist, para orangtua tidak perlu terlalu over protektif mengawasi seluruh kegiatan anak mereka di dunia maya. Di situlah pentingnya membangun komunikasi yang baik di tengah keluarga menjadi solusi terbaik agar anak tidak canggung untuk mengungkapkan segala keluhan yang dialaminya kepada orangtuanya.

"Menciptakan komunikasi yang baik, jadi tidak perlu over protektif," ujar Arist.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang gadis di Jakarta Timur berinisial N (15), siswi sebuah SMK swasta, telah menjadi korban tindak kekerasan seksual akibat diperkosa oleh 13 orang pemuda di sebuah lapangan sepi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Senin (11/3/2013) lalu.

Awalnya, korban berkenalan dengan seorang pria di Facebook. Keduanya kemudian sepakat untuk bertemu secara langsung di sebuah tempat. Namun, rupanya pria tersebut datang bersama sekitar 12 orang rekannya. Hal tersebut rupanya tak diketahui N hingga akhirnya belasan pria tersebut memaksa gadis malang itu untuk menjadi pelampiasan nafsu seksualnya secara bergiliran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com